Muhadjir Dikukuhkan Jadi Guru Besar Bidang Ilmu Sosiologi Pendidikan Luar Sekolah
3 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P, dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Sosiologi Pendidikan Luar Sekolah di Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Malang (UM), Jawa Timur, pada Sidang Terbuka Senat Akademik UM, Rabu (12/02/2025) di Graha Cakrawala.

MANTAN Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang saat ini menjadi menjadi Penasehat Khusus Presiden Prabowo Subianto Bidang Urusan Haji ini, sebenarnya telah lama mendapatkan Surat Keputusan (SK) Guru Besar. Tepatnya pada tahun 2014. “Namun, karena kesibukannya di berbagai bidang, pengukuhan baru dapat dilakukan saat ini,” jelas Ketua Senat Akademik UM, Prof. Ahmad Rofiudin, M.Pd., didampingi Rektor UM, Prof. Dr. Hariyono, M.Pd., di sela-sela jumpa pers, Rabu (12/02/2025) siang.

Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.AP, yang lahir di Madiun, 29 Juli 1956, ini merupakah tokoh Universitas Negeri Malang (UM) yang berkiprah secara nasional. Dirinya memiliki latar belakang administrasi pendidikan dan pendidikan luar sekolah dan sempat menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (2016-2019).
Muhadjir Effendy menyelesaikan pendidikan dasar dan menengahnya di Madiun, mendapatkan gelar Sarjana Muda dari IAIN Malang (1978) —sekarang berganti nama menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Malang, menempuh Sarjana Pendidikan Sosial di IKIP Malang (1982), melanjutkan pendidikan magisternya di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, dan memperoleh pendidikan Doktor Ilmu-ilmu Sosial dari Universitas Airlangga Surabaya.
Awal kiprahnya dimulai saat menjadi reporter lepas di Koran Komunikasi IKIP Malang (sekarang Majalah Komunikasi Universitas Negeri Malang). Berlanjut sebagai redaktur pelaksana hingga menjadi ketua redaksi di tahun 1990-an.
Selama berkecimpung di Koran Komunikasi, dia disebut sebagai pribadi pekerja keras. Dia selalu memimpin rapat redaksi untuk penerbitan berita, menata layout berita secara manual yang dilakukannya sendiri, menulis ketikan cerpen maupun rubrik lain, bahkan berjalan kaki untuk menerbitkan naskah dari kampus IKIP Malang ke pihak penerbitan pada masa itu.
Salah satu publikasinya adalah buku dengan judul “Bunga Rampai Pendidikan, terbitan Komunikasi IKIP Malang.
Di bidang jurnalistik, kiprah Muhadjir tidak hanya di lingkungan IKIP Malang, tapi juga turut menjadi wartawan Mingguan Mahasiswa Surabaya (1978), redaksi surat kabar Mimbar Universitas Brawijaya (1978-1980), wartawan di Warta Mahasiswa (1978-1982), wartawan di Semesta, Surabaya (1979-1980), serta menjadi pendiri dan redaksi surat kabar Bestari milik Universitas Muhammadiyah Malang (1986).
Rekam jejaknya dalam bidang jurnalistik dilanjutkan kembali sebagai Dewan Penasehat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Malang Raya (2008-2011 dan 2011-2014).
Muhadjir juga turut aktif dalam bidang pendidikan pengajaran serta keagamaan yang dibuktikan dengan jabatan-jabatan yang diembannya hingga saat ini. Pernah menjabat sebagai Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Malang (1980), Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur (2005-2010), hingga menjadi Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah (2015-2020).
Di luar lingkungan Universitas Negeri Malang, ia pernah menjabat sebagai Pembantu Rektor III Universitas Muhammadiyah Malang (1984-1996), Pembantu Rektor I Universitas Muhammadiyah Malang (1996-2000), dan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang selama tiga periode (2000-2004; 2004-2008; dan 2008-2016).
Saat ini, selepas menjadi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia, ia menjadi Penasehat Khusus Presiden Prabowo Subianto Bidang Urusan Haji serta dosen tetap Departemen Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang (UM) hingga sekarang. (div/mat)