Site icon `

Meski Sebentar, Mahasiswa PMMDN Terkesan Kuliah di Unisma

WhatsAppFacebookGmailCopy LinkTwitterShare

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Sebanyak 38 mahasiswa dari 19 perguruan tinggi se Indonesia mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka Dalam Negeri (PMMDN) di Universitas Islam Malang (Unisma), Jawa Timur selama satu semester. Rombongan mahasiswa dilepas Rektor Unisma, Prof. Dr. H. Maskuri, MSi, Selasa (18/01/2022).

 

Rektor Unisma, Maskuri bersama para mahasiswa di depan Perpustakaan yang menjadi ikon Unisma.

 

PROF. Maskuri berpesan kepada para mahasiswa  bila suatu saat ke Malang, jangan lupa mampir ke Unisma. “Karena ini adalah kampus Anda semua. Anda sudah diakui menjadi bagian dari Unisma. Mohon maaf lahir batin bila kami ada kesalahan. Sampaikan  salam kepada pimpinan di kampus Anda. Salam hangat dari akademisi Unisma,” katanya.

Salah satu mahasiswa berkesan kuliah di Unisma meski hanya satu bulan.

Maskuri  menjelaskan,  PMMDN adalah  wadah untuk membangun harmonisasi, moderasi, sikap toleran, maupun proporsional kepada mahasiswa dengan latar belakang yang berbeda. Terlebih program ini membawa nilai positif, khususnya bagi mahasiswa untuk saling mengenal dan menghargai budaya lain dan merefleksikan keberagaman daerah.

“Mereka memang dipersiapkan menjadi generasi emas. Calon pemimpin masa depan yang  menghargai perbedaan, dan cinta tanah air. Maka harus bisa bergaul dan berkomunikasi dengan siapa pun. Tanpa membedakan agama, ras, suku, golongan maupun budaya. Namun melebur menjadi satu kesatuan, bangsa Indonesia,” terang Maskuri.

Rektor Unisma, Maskuri memberi kenang- kenangan kepada mahasiswa PMM-DN.

Indhra Musthofa, Ketua Program PMM-DN Unisma, menjelaskan, program ini dimulai sejak September 2021 hingga Januari 2022. Namun lantaran pandemi COVID-19, baru dapat terealisasi per 23 November 2021 sampai 20 Januari 2022. Para mahasiswa undangan ini ditempatkan di Rusunawa Unisma. Per kamar disi satu orang,  sesuai protokol kesehatan.

Sejak itu, puluhan mahasiswa ini menempuh mata kuliah reguler sebanyak 10-20 SKS selama satu semester.  Mereka juga wajib mengikuti program budaya melalui modul nusantara yang terdiri dari Modul Inspirasi, Modul Refleksi Kebangsaan Kebhinekaan, dan Modul Kontribusi Sosial.

“Kegiatan itu sudah terlaksana semua. Ada yang berangkat ke Museum Singosari yang ada cagar budayanya, berangkat ke tempat bersejarah,  termasuk pesantren untuk mendapatkan inspirasi. Di antaranya di Turen, Jabung, Kampung Cempluk (Pujon),” pungkasnya.

Helsa Ulfa Destar, mahasiswa asal Universitas Tanjungpura, Pontianak, kagum terhadap keramahtamahan Unisma. Ia bersyukur pernah menempuh pendidikan di Unisma walau hanya sebulan. “Malang Raya sangat cantik dan indah. Orangnya baik. Di sini saya belajar budaya, toleransi, dan keberagaman. Semoga dapat menjadi bekal yang akan kami bawa pulang ke daerah agar  menjadi lebih baik,” katanya. (div/mat)

WhatsAppFacebookGmailCopy LinkTwitterShare
Exit mobile version