Menteri Pariwisata Launching Malang Beach Festival 2019
4 min read
JAKARTA, TABLOIDJAWATIMUR. COM – Event Malang Beach Festival (MBF) tahun 2019 resmi dilaunching Menteri Pariwisata Republik Indonesia (Menpar RI), Dr. Ir. Arief Yahya, M.Sc di Balairung Soesilo Soedarman Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI, Jakarta, Kamis (21/03/2019) malam.


LAUNCHING MBF yang sudah dihelat sejak dua tahun lalu ini, ditandai dengan pengaktifkan aplikasi MBF oleh Menpar RI, didampingi Wakil Bupati Malang, Drs. H.M. Sanusi, MM, Ketua GOW Kabupaten Malang, Hj. Jajuk Rendra Kresna.
Sejumlah undangan hadir dalam acara ini. Di antaranya, Wali Kota Malang dan Bupati Jombang, utusan dari 33 kota/kabupaten se Jawa Timur, serta Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Malang. Tak ketinggalan, ratusan pelaku industri pariwisata, tamu daerah, dan stakeholder internal maupun external yang mendukung sektor pariwisata, menjadi saksi kegiatan yang dikemas cukup meriah ini.

Menteri Pariwisata, Dr. Ir. Arief Yahya, M.Sc berharap, MBF bisa masuk dalam Top 100 kalender event nasional Kementerian Pariwisata. Namun dengan syarat harus didukung dengan 5C, yakni memiliki creatif, commercial, communication, consistent, dan commitment.
”Harapannya, di tahun keempat nanti, MBF bisa masuk 100 kalender event nasional. Untuk itu harus punya koreografer dan desain baju. Selain itu, aransemen musiknya pun harus tingkat nasional. Semoga Kabupaten Malang bisa go internasional seperti Bali dan Lombok. Jika berkenan, Kabupaten Malang bisa dibantu oleh rekan-rekan Kementerian Pariwisata untuk memenuhi kriteria tersebut, karena teman-teman sudah punya pengalaman untuk mewujudkannya,” kata Arief Yahya yang malam itu mengenakan udeng khas Tengger, Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo.
Menteri Pariwisata juga berharap Kabupaten Malang segera mewujudkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Badan Otorita Pariwisata Bromo Tengger Semeru (BOPBTS) yang akan dibangun di wilayah Kabupaten Malang. Program ini diawali dengan Peraturan Pemerintah (PP) dan Peraturan Presiden (Perpres) agar bisa ditandatangani, sehingga Kabupaten Malang nanti segera resmi mememilikinya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang, Made Arya Wedhantara menjelaskan, launching MBF ini digelar dengan tujuan memperkenalkan sejumlah potensi destinasi wisata Kabupaten Malang yang tak kalah dengan daerah lain di Indonesia. Bahkan MBF menjadi event besar dan merupakan ikon pariwisata di Kabupaten Malang.
Pada MBF tahun 2019, ada lima pantai yang ditunjuk sebagai venue acara sejak bulan September hingga November nanti. Kelima pantai itu adalah Pantai Sendangbiru, Pantai Ungapan, Pantai Nganteb, Pantai Wediawu.
“Rangkaian MBF tahun ini memilih lima pantai sebagai venue acara. Kegiatan pertama, diawali Petik Laut di Pantai Sendangbiru, Jumat (27/09/2019). Kemudian, Kirab Budaya untuk merayakan Hari Jadi Kabupaten Malang di Pantai Ungapan, Sabtu (28/09/2019). Berikutnya, Malang Beach Cullinary dan Malang Beach Run, Sabtu (12/10/2019) di Pantai Nganteb, serta Malang Night Surfing pada Sabtu (02/11/2019) di Pantai Wediawu,” kata Made Arya.
Sedangkan Wakil Bupati Malang, HM Sanusi menjelaskan, terkait dengan persiapan Pemerintah Kabupaten Malang untuk KEK Singosari dan BOPBTS, sudah dipersiapkan sejak lama. “Karena itu, di tahun 2019 ini, politik anggaran akan diarahkan untuk pembiayaan pelengkapan infrastrukturnya agar KEK dan BOBTS bisa segera terwujud,” katanya.
Khusus untuk MBF, masih kata Sanusi, merupakan upaya menampilkan kekayaan alam di Malang selatan dengan seribu pantainya yang tidak ada di tempat lain. Seperti Pantai Tiga Warna yang punya terumbu karang yang melahirkan tiga warna pada pukul 08.00 – 11.00 WIB. “Di sana juga ada Pantai Modangan yang siap digunakan untuk paralayang setiap saat serta Pantai Wedi Awu yang bisa digunakan untuk surfing pada malam hari,” terangnya di depan awak media nasional dalam jumpa pers usai acara.
Menanggapi harapan Kementerian Pariwisata terkait Moto 3A (Atraksi, Aksesibilitas, dan Amenitas), Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang, Made Arya Wedhantara menjelaskan, pariwisata di Kabupaten Malang sudah menyajikan hal itu untuk melayani wisatawan. “Di luar lima event yang dikenalkan pada launching MBF Kamis malam, masih banyak event lain yang diselenggarakan dari bulan Maret hingga akhir tahun 2019,” katanya.
Namun yang paling penting, masih kata Made, menguatnya sinergitas antara berbagai pihak melalui event wisata berskala internasional dan meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan ke Kabupaten Malang, menjadi harapan besar terselenggaranya MBF ini. Bahkan ia menambahkan, konsep acara akbar Kabupaten Malang tersebut bernuansa digital agar selaras dan dapat menunjang program dari Kementerian Pariwisata. Nuansa digital yang dimaksud berkaca dari program Wonderful Indonesia Digital Tourism 4.0 yang merupakan trend otomatisasi revolusi industri.
‘’Program Kementerian Pariwisata itu diharapkan dapat memotivasi Pemerintah Kabupaten Malang dalam memperkuat inovasi pembangunan sektor pariwisata di Kabupaten Malang yang berbasis digital tourism. Bahkan, untuk informasi lebih lanjut, bisa melalui aplikasi di apstore dan playstore Malang Tourism Center,” terang Made. (iko/mat)