Menko PMK Berharap Suporter Bola Lebih Dewasa
3 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Republik Indonesia, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, MAP, berharap tragedi Stadion Kanjuruhan, Sabtu (01/10/2022) malam, menjadi pelajaran semua pihak. Dia berharap suporter sepak bola lebih dewasa dan disiplin dalam mendukung klub favoritnya.

HARAPAN tersebut diungkapkan Muhadjir Effendy saat meninjau pasien tragedi Stadion Kanjuruhan yang dirawat di RSUD Kanjuruhan dan RS Wava Husada, Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu (02/10/2022) siang.

Ikut bersamanya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Bupati Malang, HM Sanusi, dan Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto.
Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini menerangkan, insiden ini terjadi dari terciptanya suasana chaos yang memicu jatuhnya korban, baik meninggal maupun luka-luka. “Sangat kita sesalkan kejadian ini. Semoga menjadi pelajaran bagi kita semua, utamanya bagi para suporter agar lebih dewasa dan disiplin dalam mendukung klub favoritnya,” pintanya.
Terkait penanganan para pasen, Menko PMK mengatakan, penanganan atas insiden ini sudah cukup baik. “Saya atas nama pemerintah dan pribadi mengucapkan turut berbela sungkawa bagi para suporter yang meninggal dunia, sekaligus prihatin dan menyesalkan kejadian yang seharusnya tidak boleh terjadi ini,” katanya.
Menko PMK menambahkan, bagi suporter yang mengalami luka-luka, akan mendapatkan perawatan gratis. Sedangkan yang meninggal dunia akan mendapatkan santunan, baik dari Pemerintah Provinsi Jatim maupun Pemerintah Kabupaten Malang.
Dia juga menghimbau pemerintah kabupaten/kota lain, untuk memberikan santunan bagi warganya yang menjadi korban dalam insiden ini. “Kami sedang pada tahap tanggap insiden. Masih fokus pada mereka yang menjadi korban sekaligus mengumpulkan fakta-fakta di lapangan. Selanjutnya dilakukan investigasi untuk menentukan sikap, sambil menunggu arahan presiden,” jelasnya.

Saat meninjau suporter yang dirawat di RS Wafa Husada, Menko PMK yang didampingi Wakil Bupati Malang, Didik GS, menyapa tiga pasien yang masih mendapatkan perawatan. Salah satunya siswi SMP yang mengalami dislokasi.
“Nanti disampaikan ke bapak dan ibu, untuk masalah pembiayaan tidak usah dipikirkan. Karena pembiayaan dari RS Wava Husada insyaallah akan dibantu Pemerintah Kabupaten Malang,” terang Wakil Bupati Malang.
Perwakilan RS Wava Husada menyampaikan, pihaknya telah menyediakan pusat informasi bagi keluarga pasien yang mencari keluarganya. Selain itu, RS Wava Husada juga menyediakan layanan trauma healing dari psikolog bagi pasien yang sekiranya ingin memulihkan diri pasca insiden ini.
Dalam kesempatan ini, Gubernur Jawa Timur, Hj. Khofifah Indar Parawansa, menyambangi beberapa suporter Arema yang masih dirawat di RSUD Kanjuruhan.
Salah satu pasien bercerita, ia dan rekan-rekannya menyatukan suara, memutuskan turun ke lapangan, karena semata-mata ingin menyampaikan harapannya secara langsung kepada para pemain Arema agar lebih berkembang dan lebih baik lagi. (iko/mat)