Mengais Rejeki di Bulan Ramadhan
2 min readSeperti sudah menjadi tradisi setiap bulan suci. Sejumlah pedagang makanan dan minuman (takjil) pun bermunculan. Mereka berasal dari berbagai kelas sosial. Ada yang pakai sepeda ontel, sepeda motor hingga mobil. Beberapa di antaranya malah mendirikan tenda. Pada Ramadhan 1437 H/2016 M ini, hampir di setiap sudut Kota Malang, Jawa Timur —bahkan hingga ke pelosok— selalu ditemui pedagang makanan dan minuman. Mereka mencoba mengais rejeki di bulan yang suci.
—————————————————–
Salah satu sudut Kota Malang yang ramai dengan pedagang makanan dan minuman adalah sisi barat Jl. A Yani, Blimbing, Malang. Ada sekitar 40 pedagang yang berjualan di “bedak” yang dibangun sederhana tersebut. “Kami punya perkumpulan. Jumlah anggotanya sekitar 40 orang. Untuk mendapatkan tempat di sini, cukup bayar Rp 35.000 per meja,” kata seorang ibu-ibu yang berjualan di tempat tersebut.
Aneka makanan dan minuman siap santap pun dijual di sini. Para pembeli bebas memilih, menu apa yang mereka sukai. Dan, beraneka menu pun tersaji, mulai kolak, es dawet, rujak, sayur bening, ikan tongkol, tengiri, sayur ikan kakap dan sebagainya. Harganya bervariasi, tergantung jenis masakannya. “Sayur ikan tengiri pedas ini Rp 8.000/potong,” katanya.
Soal rasa, jangan ditanya. Hampir semua jenis masakan yang dijual di Pasar Takjil Jl. A. Yani, Blimbing, Kota Malang ini sedap. Sayur ikan tengiri pedas misalnya, bumbunya begitu meresap sampai ke dalam daging. Sangat sesuai dengan harga yang dipatok: Rp 8.000/potong.
Membantu Orang Berpuasa
Pasar Takjil tidak hanya ada di Jl. A. Yani, Blimbing, Kota Malang, tapi menye-bar hampir ke semua sudut kota. Bahkan, di Jl. Soekarno Hatta, tepatnya di depan Taman Krida Budaya, malah sudah menjadi pasar takjil modern. Setiap bulan puasa tiba, ratusan pedagang berjualan di sini. Dan, yang berjualan tidak hanya masyara-kat umum, tapi juga para mahasiswa.
Tidak hanya itu. Sambil menunggu waktu bedug maghrib tiba, di sini juga sering diadakan pagelaran musik, sehingga semakin membuat suasana semarak. Kebe-radaan Pasar Takjil ini pun ikut menyumbang kemacetan, sehingga setiap petang petugas dari Polreta Malang Kota selalu siaga untuk membantu kelancaran lalu lintas.
Keberadaan Pasar Takjil memang sa-ngat membantu masyarakat yang sedang berpuasa. Bagi mereka yang punya kesibu-kan super tinggi, sehingga tidak sempat masak untuk berbuka puasa atau sahur, Pasar Takjil sangat membantu. Cukup dengan mengeluarkan uang Rp 50.000, sudah bisa dipakai untuk buka dan sahur, sehingga tidak perlu repot masak di malam hari.*