8 Oktober 2024

`

Menerka Antusiasme Masyarakat Menghadapi Pemilu 2024

3 min read
Oleh : Abigail Farhan Damiri, Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Malang

Pemilihan presiden yang telah diselenggarakan sebanyak 12 kali, dalam jangka waktu kurang lebih satu tahun akan segera dilaksanakan. Penentuan nasib bangsa Indonesia selama 5 tahun ke depan akan ditentukan pada saat itu. Bagaimana para calon yang diusung masing-masing partai dapat meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa merekalah yang pantas menjadi RI 1 selanjutnya.

Abigail Farhan Damiri.

DEBAT panas pemaparan visi misi calon presiden akan segera kita saksikan di media televisi, radio, elektronik, maupun media lainnya. Namun, melihat kondisi bangsa Indonesia saat ini, kira-kira seberapa tinggi tingkat antusiasme masyarakat menyambut pesta demokrasi tahun 2024 mendatang? Apakah masyarakat kita benar-benar menunggu momen pemilu 2024 ? Sangat menarik untuk kita bahas.

Selama 12 kali melaksanakan pemilu, rasa-rasanya sudah satu dekade lebih bangsa Indonesia benar-benar merasakan atmosfer demokrasi yang kental. Sejak era reformasi bisa terlihat, pemilu telah menimbulkan dampak yang besar terhadap perubahan di berbagai aspek kehidupan. Seiring berjalannya waktu mengantarkan bangsa kita menemukan sosok pemimpin yang sangat dikagumi masyarakat.

Kita sebut saja Presiden RI saat ini, Ir. H. Jokowi Widodo. Karir beliau dalam dunia perpolitikan dinilai memuaskan bagi masyarakat. Terlihat dari berbagai kinerja yang telah dilakukan, seperti pembangunan insfraktruktur, pengembangan SDM, pengentasan kemiskinan, dan masih banyak kinerja lainnya yang mendapat apresiasi cukup tinggi dari masyarakat. Inilah yang menjadi alasan mengapa pesta demokrasi yang diselenggarakan 5 tahun sekali ini sangat ditunggu-tunggu masyarakat. Masyarakat ingin melihat seperti apa sosok pemimpin yang akan membawa perubahan bagi bangsa kita. Masyarakat sudah cukup pandai untuk menilai dan memilih pemimpin yang dapat membawa mereka kepada nasib yang lebih baik.

Ada beberapa faktor lain yang memengaruhi tingkat antusiasme Pemilu 2024, sebagai berikut.

1. Populasi Millenial dan Gen Z
Tidak dipungkiri kehadiran millenial dan Gen Z telah mendominasi sebagian besar masyarakat Indonesia. Bahkan survey yang sangat terkenal mengatakan bangsa kita akan memasuki era keememasan tahun 2045. Membuktikan memang tidak main-main peranan pemuda dalam proses pembangunan bangsa dan negara kedepannya. Pemuda yang berperan aktif menjadi kunci keberhasilan tercapainya Indonesia emas 2045. Lantas bagaimana tantangan pemuda menghadapi Pemilu 2045?

Pemuda adalah poros kehidupan bangsa dimanapun itu. Tanpa mereka rasanya akan sulit untuk melakukan perubahan-perubahan besar bagi bangsa ini. Tantangan global menjadi sangat nyata terlihat dari cepatnya arus globalisasi yang masuk ke bangsa ini. Mengingat hal itu, maka perlu sosok pemimpin yang mengerti apa yang harus dipersiapkan untuk generasi muda ke depan. Apa yang dapat disiapkan bangsa ini sedikit banyak bergantung kepada pemimpin. Pemimpin yang dapat melihat potensi pemuda akan mendapat banyak perhatian daripada yang kurang atau bahkan tidak dapat bekerjasama dengan kaum pemuda.

Teringat jelas pesan Bung Karno puluhan tahun silam, “Beri aku 100 orang tua, niscaya akan aku cabut Semeru sampai ke akar-akarnya. Beri aku 10 pemuda, maka akan kuguncangkan dunia.” Sangat besar harapan pemuda bagi bangsa ini terhadap diselenggarakannya Pemilu 2024. Nasib mereka ditentukan oleh kebijakan para pemimpin yang akan menduduki kursi pemerintahan selama 5 tahun ke depan. Oleh karenanya tak berlebihan jika partisipasi pemuda akan sangat terlihat di Pemilu 2024 mendatang.

2. Lima Tahun Penentuan
Pemilu dikatakan sebagai momen sakral, penentuan nasib 270 juta rakyat Indonesia turut dipertaruhkan saat itu. Mundur sejenak sekitar 4 tahun lebih ke belakang, dimana Presiden Jokowi saat itu telah kembali memenangkan Pemilu 2019. Terbukti menjadi penanda perubahan bagi bangsa kita hingga saat ini. Banyak hal yang dikerjakan pemimpin saat ini merupakan hasil pemilihan cerdas yang dilakukan masyarakat pada masa pemilu. Peran masyarakat dan pemimpin sangat erat hubungannya. Pemimpin yang telah dipilih masyarakat harus dapat menjalankan visi misi yang didengungkan sehingga timbul kepercayaan di masyarakat. Proses perwujudan visi misi inilah yang terus dikawal oleh rakyat sehingga terlihat apakah selama ini pemimpin yang mereka pilih dapat melaksanakan amanat dengan baik.

Kita melihat peran pemimpin dalam kehidupan sehari-hari. Bagi pemimpin negara tentunya harus terlihat perubahan yang nyata dari kinerja yang mereka lakukan. Jenjang karir perpolitikan tentunya patut masyarakat lihat dari calon peserta pemilu nantinya. Prestasi apa saja yang telah mereka torehkan akan menjadi sorotan yang perlu ditelaah masyarakat. Pemilu bukan hanya ajang pertunjukan partai, melainkan sebuah proses yang nyata dari pembangunan bangsa yang berkelanjutan. Cita-cita yang terpampang dalam pembukaan UUD’45 harus diwujudkan bersama-sama oleh seluruh rakyat Indonesia.

Masyarakat yang menjadi tokoh utama dalam pemilu diharapkan dapat lebih teliti dalam memilih pemimpin. Budaya money politic harus kita hilangkan sebagai upaya menuju demokrasi yang ideal. Peran pemimpin adalah mengubah budaya politik menjadi lebih baik. Perubahan budaya inilah yang akan meningkatkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Sehingga nantinya, roda kehidupan demokrasi akan benar-benar menjadi ajang kompetisi politik yang adil dengan menjunjung tinggi rasa persatuan membangun bangsa dan negara. (*)