Mantan Penghuni Lapas Bagikan Menu Buka Puasa
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Komunitas Masyarakat Lapas (Kompas) Indonesia yang beranggotakan mantan warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur, membagikan menu buka puasa di seputaran Jl Bromo, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Sabtu (23/04/2022).

SELAIN untuk para pengguna jalan yang melintas di kawasan Jl. Semeru dan sekitarnya, menu buka puasa juga dikirim kepada para warga binaan yang masih berada di dalam Lapas Lowokwaru. Dari total 275 nasi kotak, dibagikan di dua lokasi, di luar dan di dalam lapas.
Ketua Umum Kompas, Pupuh Swastomo, menjelaskan, sebagai sesama mantan warga binaan, atas dasar kepeduian antar sesama, komunitasnya melakukan kegiatan sosial. Terlebih di bulan Ramadhan, bulan baik untuk bersedekah.
“Sesama mantan warga binaan dan sesama anak bangsa, ingin berbuat sesuatu untuk masyarakat dan negara. Wadah Kompas juga menjadi perikatan untuk saling silaturahmi antar mantan sesama warga yang pernah di dalam lapas,” terang Pupuh di lokasi pembagian makanan.
Ke depan, pihaknya ingin terus mengembangkan organiasasi dan melakukan aksi nyata. Ia berharap bisa menjalin komunikasi dengan mantan warga binaan lapas di seluruh Indonesia. Karena komunitasnya mempunyai kepedulian dan potensi untuk berbuat lebih banyak lagi.
“Kami ingin terus eksis. Karena kami mantan warga binaan lapas, tidak serta merta berbuat atau ada kesalahan. Banyak hal yang tidak sesuai dengan hukum yang seharusnya dijalankan. Perlu membuka mata, mantan warga binaan lapas tetap mempunya jiwa sosial. Bahkan menegakkan hukum,” lanjut Pupuh didampingi pembina Kompas, Yusuf Jumbo.
Dalam acara ini hadir juga para anggota Kompas Korwil Malang Raya. Mulai Apeng, Budi Tato, Cengkrek, Cak Tuwek, dan Rikky, serta sejumlah anggota lainnya. Semuanya, adalah mantan warga binaan lapas yang telah bebas. Mereka telah kembali terjun ke tengah- tengah masyakat umum.
Lebih lanjut Pupuh menjelaskan, Kompas ingin mengikis stigma negatif. Tidak selalu seperti yang diperkirakan masyarakat. Mereka juga mendoakan untuk teman- teman yang masih ada di dalam agar selalu diberikan kesabaran.
Sememtara itu, Pembina Kompas, Yusu Jumbo, menerangkan, Kompas terbentuk sekitar beberapa tahun yang lalu. “Kompas terbentuk 5 tahun lalu. Berawal dari kepedulian dan kesamaan pernah di dalam lapas. Kami pernah menjalani, tentunya lebih mengetahui. Ke depan, kami terus ingin menggali potensi, dan lebih bisa memberi kemanfaatan lagi,” terangnya.
Saat ini, jumlah anggota Kompas sudah mencapai 2.500 orang secara nasional. Sementara untuk Korwil Malang Raya, sudah sekitar 200 orang. (aji/mat)