Malang Selatan Diterjang Banjir, Ini Pesan Bupati Malang
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Hujan deras yang mengguyur sejumlah kawasan di Kabupaten Malang bagian selatan, Jawa Timur, mengakibatkan banjir dan tanah longsor. Hal ini membuat Bupati Malang, HM Sanusi, prihatin. Bersama sejumlah pejabat, dia meninjau daerah terdampak bencana di 9 titik, mulai Kecamatan Kalipare, Pagak, Donomulyo, dan Kecamatan Bantur, Jumat (29/11/2024) siang.
IKUT dalam kunjungan ini, Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto, Dandim 0818 Malang-Batu, Kepala Dinas PU Bina Marga, Plt. Kalaksa BPBD, Kepala Dinas PU SDA, Dirut Perumda Turta Kanjuruhan, Plt. Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Perhubungan, Dinas Sosial, dan sebagainya.
“Ini dilakukan untuk memastikan penanganan bencana berjalan dengan baik. Selain melakukan peninjauan proses penanganan pasca musibah, kami juga menyerahkan bantuan secara simbolis kepada warga terdampak banjir,” kata Bupati Malang, HM Sanusi, di sela-sela kunjungan.
Dia menambahkan, banjir diakibatkan curah hujan tinggi sehingga drainase tidak mampu menampung sehingga air meluap ke pemukiman. Selain banjir juga terjadi longsor di 2 titik di Jalan Raya Sumberejo (Gunung Geger), Kecamatan Pagak yang menyebabkan arus lalu lintas terhambat. Selain itu ada 3 rumah tergenang air di Kecamatan Kalipare, sekitar 30 rumah dan kantor kecamatan tergenang air setinggi 50 cm di Kecamatan Bantur.
Selain itu ada pondasi jembatan penghubung desa tergerus, terjadi tanah ambles di jarak ±100 – 200 meter dari Sumber Umbulan Sengkaring, Desa Tulungrejo, Kecamatan Donomulyo, yang mengakibatkan kerusakan sebagian rumah warga. Kemudian 6 rumah dan 2 unit sepeda motor terbawa amblesnya tanah. Sedangkan wilayah lain masih dalam proses pendataan BPBD Kabupaten Malang.
“Dari pemantauan ini, kita lihat tingkat kerusakannya. Yang memungkinkan untuk dibantu, akan segera dibantu. Termasuk nanti pembenahan jembatan rusak di beberapa desa. Untuk penanganan bencana alam sudah tercover dalam APBD Kabupaten Malang. Sehingga, bisa langsung dilakukan penanganan dan perbaikan yang rencananya dianggarkan di tahun 2026. Khusus kerusakan yang parah akan dibenahi di tahun 2025,” ungkap Bupati Malang.
Sanusi mengajak kepala desa, camat, masyarakat, di empat wilayah terdampak bencana tersebut untuk turut membantu mengevaluasi dan tanggap bencana. Misalnya, fasilitas umum apa saja yang perlu dibenahi dan diprioritaskan. “Semoga musibah ini menjadi yang terakhir dan tidak ada bencana-bencana seperti ini lagi. Kita terus antisipasi karena musibah seperti ini tidak bisa diprediksi,” harapnya seraya menambahkan, dalam penanganan bencana banjir sudah ditangani BNPB, BPBD, PMI, relawan, dan berbagai pihak terkait. (bri/mat)