4 Desember 2024

`

Mahasiswa UMM Ciptakan Wastafel Tanpa Menyentuh Kran

2 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Tiga mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jawa Timur, yang tergabung dalam Program Kreatifitas Mahasiswa – Karsa Cipta (PKM-KC) berhasil merancang wastafel otomatis. Bahkan mereka lolos pendanaan PKM Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi pada 5 Mei 2021 lalu.

 

Tim mahasiswa UMM saat melakukan perkenalan hasil karya kepada Baddrut Tamam, Bupati Pamekasan.

 

TIGA mahasiswa yang berhasil menciptakan tempat pencuci tangan otomatis adalah Anwar Syaddad, Nasihul Fattah, dan Sania Umazatul Amsa. Menurut Anwar, tempat cuci tangan ini dirancang  berangkat dari situasi pandemi COVID 19.

Mahasiswa UMM merancang wastafel canggih dengan berbagai fitur.

“Ketika mencuci tangan, masyarakat masih harus menutup kran. Hal itu membuat bakteri tidak benar-benar hilang. Nah, permasalahan kecil itulah yang memancing ide inovatif  kami hingga akhirnya mampu merancang tempat cuci tangan tanpa harus menyentuh. Alat ini sekaligus mengurangi resiko penularan melalui bakteri bekas sentuhan yang masih tertinggal di kran,” terangnya, Senin (05/07/2021).

Mahasiswa kelahiran Pamekasan ini menjelaskan cara kerja wastafel otomatis ini.  “Wastafel ini memanfaatkan teknologi sensor penghalang, sehingga bisa mendeteksi ada tidaknya tangan sebagai penghalang. Jadi, air akan menyala tanpa adanya sentuhan di bagian kran,” ujarnya.

Uniknya, wastafel ini juga memanfaatkan panel surya sehingga tidak bergantung pada listrik di sekitarnya. “Panel surya yang terpasang akan disandingkan dengan baterai sebesar 20 volt. Baterai ini akan tetap bertahan selama dua hari meski tidak ada sinar matahari bahkan hujan sekali pun,” terangnya.

Mahasiswa Teknik Elektro UMM ini  menambahkan, ada fitur lain yang disematkan di wastafel otomatis. Salah satunya fitur pengukur suhu. Ketika ada orang mencuci tangan, wastafel tersebut  secara otomatis mengukur suhu tubuhnya. “Data suhu setiap orang yang mencuci tangan nantinya akan ditambahkan dan didaftar di database website. Jadi pengecekan suhu otomatis tersebut bekerja secara offline dan online. Daftar yang didapat tentu akan sangat berguna untuk data medis sebagai bahan penelitian,” terang Anwar.

Anwar selaku ketua kelompok PKM berharap,  dengan adanya alat ini bisa menjadi solusi dan upaya pencegahan virus corona. “Alat yang kami buat ini adalah bentuk kontribusi kami agar bisa bermanfaat bagi masyarakat luas. Kalau ada inovasi tambahan untuk wastafel ini, tentu akan dibuat sedemikian rupa agar lebih memberikan dampak positif,” ungkapnya. (div/mat)