Mahasiswa UM Ciptakan Media Pembelajaran Mitigasi Bencana Bagi Anak
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, yang rawan bencana, memunculkan ide sejumlah mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) membuat media pembelajaran mitigasi bencana berbasis Augmented Reality yang diperuntukkan bagi anak usia 4 – 6 tahun.
PARA mahasiswa yang tergabung dalam Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM-K Terra Vulca) ini terdiri dari Jumadi (Geografi, 2018), Frandika Haris Nando (Geografi, 2018), Margareta Susanti (Akuntansi, 2019), Pertiwi Pujiyati Nur Anisa (DKV, 2019) dan Hafizh Putra Wedyapratama (DKV, 2019). Pada 2021 ini, mahasiswa yang dibimbing Nailul Insani, S.Pd., M.Sc, ini berkesempatan meramaikan persaingan ide dan gagasan PKM bidang kewirausahaan.
“Latar belakang pengambilan tema ini mengingat kondisi wilayah Kabupaten Malang yang rawan terjadi bencana alam. Selain itu, data BNPB menunjukkan angka korban bencana yang tinggi pada anak. Kemudian untuk meminimalkan adanya gangguan psikologis anak yang menjadi korban bencana,” kata Jumai, salah satu anggota tim, Jumat (27/08/2021).
Jumadi menjelaskan, produk kewirausahaan PKM-K Terra Vulca berupa boneka dengan karakter hewan. Karakter Terra diperankan oleh kucing dengan penjelasan mitigasi bencana gempa bumi. Sedangkan Vulca diperankan oleh burung kutilang dengan penjelasan mitigasi bencana gunung meletus.
“Boneka ini dilengkapi dengan fakta unik hewan sebelum terjadinya bencana dan tahapan dalam mitigasi bencana yang terintegrasi dengan Augmented Reality. Boneka ini nantinya juga dilengkapi dengan e-book untuk memudahkan user (guru atau orang tua) menggunakannya,” terangnya.
Produk boneka ini dibanderol dengan harga yang terjangkau, Rp 75 ribu. Setiap pembelian Boneka Karakter Terra Vulca akan mendapatkan mercandhise menarik dan pengetahuan yang tidak ternilai.
“Harapannya, produk Boneka Karakter Terra Vulca dapat menjadi salah satu media pembelajaran mitigasi bencana yang disukai anak-anak. Di samping menjadi produk usaha yang berorientasi profit, juga menjadi produk usaha yang mendukung kebijakan pemerintah dalam perlindungan anak pada kejadian bencana. Hal tersebut tertuang di dalam UU 23/2002 tentang Perlindungan Anak dan Peraturan Pemerintah No. 59 tahun 2019 tentang Koordinasi Perlindungan Anak,” jelasnya. (div/mat)