Mahasiswa KKN UTM, Sosialisasi Pemberdayaan Kesehatan dan Produk Unggulan Nelayan
2 min readSUMENEP, TABLOIDJAWATIMUR. COM – Kelompok KKN 73 menggelar kegiatan Pemberdayaan Kesehatan dan Produk Unggulan Nelayan Desa Beluk Raja, Ambunten. Sebagai upaya meningkatkan perekonomian masyarakat dimulai dengan menggelar pemeriksaan kesehatan gratis dan sosialisasi pengemasan sebuah produk hingga pemasaran, sehingga mempunyai nilai jual tinggi, Kamis (18/7/2019).
DWI TINTUS BASKORO sebagai koordinator desa dari KKN 73 menggelar acara tersebut dengan tujuan meningkatkan dan memajukan Produk Unggulan Desa Beluk Raja, Ambunten. Upaya pengemasan dan pemasaran sebuah produk agar mempunyai nilai jual hingga dilanjut dengan pemeriksaan kesehatan. Hal ini merupakan salah satu progam kerja produk unggulan KKN 73 UTM.
Dengan tema ”Pemberdayaan Kesehatan dan Produk Unggulan Nelayan”. Kegiatan ini dilaksanakan di Posko UKK tepatnya di Dusun Lebak Desa Beluk Raja, Kamis (18/7).
Pelaksanaan pengobatan gratis ini bekerjasama dengan Puskesmas Ambunten. Selain untuk meningkatkan kesehatan masyarakat setempat sekaligus membuka wawasan tentang bagaimana cara mengemas sebuah produk yang baik dan menarik sehingga berdaya jual tinggi dan bisa bersaing dipasar global. Kegiatan ini mendapat sambutan yang sangat baik dari warga setempat, terbukti mereka rela menyisihkan waktu, bahkan meninggalkan segala kesibukannya demi menghadiri kegiatan ini.
”Saya sangat senang dengan adanya pengobatan gratis sekaligus sosialisasi pengemasan produk ini. Menyadari bahwa biaya berobat tidak murah dan juga ilmu yang saya dapat hari ini belum tentu saya dapatkan ditempat lain. tidak terpikirkan, ternyata produk petis yang saya kelola selama ini dapat dikemas sedemikian rupa menjadi lebih menarik,” ucap Sa’ati, salah satu warga yang hadir dalam kegiatan tersebut.
Mahasiswa memang sengaja mengemas kegiatan ini dengan cerdas, sembari menunggu giliran pemeriksaan kesehatan, peserta diberikan edukasi berupa pelatihan pengemasan produk yang menarik sehingga berdaya jual tinggi. Dalam hal ini mahasiswa mengambil contoh pengemasan petis, menyadari bahwa di Desa Beluk Raja mayoritas warga bermata pencaharian nelayan dengan hasil olahan petis sebagai primadonanya.
Disini Mahasiswa juga memberikan gambaran perbandingan harga sebelum dan sudah dikemas dengan menarik, tentunya hal ini dapat meningkatkan perekonomian warga Desa Beluk Raja.
”Sebenarnya produk petis Beluk Raja ini bukan sembarang produk, petis produsi kami sudah di ekspor keluar Jawa bahkan sampai keluar negeri dengan sistem Pra-Order, hanya saja memang saya mengakui pengemasannya sedikit kurang layak untuk pasar global”, ungkap Syech Abdullah salah satu pemilik home industri petis.
Menurut Tintus, pelatihan singkat ini inisiatif dari mahasiswa KKN setelah sedikit melakukan survey pengemasan produk home industri pembuatan petis yang mayoritas tanpa disertai label dan wadah yang kurang menarik. Hal ini menggerakkan Tintus dan kawan-kawannya untuk mencetuskan sebuah inovasi baru, mengingat petis merupakan potensi yang cukup besar di Desa Beluk Raja. (Wahyu Ciptaning Tyas)