Mahasiswa Fapet UB Olah Kotoran Ayam Jadi Pakan Lele
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR. COM – Empat mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB), membudidayakan serangga ceremenje untuk pakan ternak ikan lele dan mampu menekan biaya pakan sebesar 50%.
KEEMPAT mahasiswa itu adalah Himatul Ilma Silfia, Iraniar Yuni Arsari, Muhammad Sulthoni Ashari dan Saadatin Nurul Jannah.
Dari hasil penelitian mereka, serangga sejenis kecoa ini dimanfaatkan sebagai pakan ikan lele, dan mampu menekan biaya pakan sebesar 50%. Ceremenje memiliki kandungan protein sekitar 36% dibandingkan kecoa biasa yang hanya 18%.
Himatul Ilma dan kawan- kawan mengangkat suatu sistem pertanian terintegrasi, Integrated Farming and Aquaponic (System InFAc). Yakni, sistem integrasi budidaya ikan lele, dengan memanfaatkan kotoran unggas dan ceremenje menggunakan sistem aquaponic.
“Sistem ini memanfaatkan limbah kotoran ayam sebagai media budidaya ceremenje, menjadi pakan ikan lele yang murah. Sebab, saat ini harga pelet semakin naik,” tutur Halimatul, kemarin.
Program InFAc itu, lanjut Halimatul, telah diterapkan di Desa Tembalang, Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar, yang merupakan sentra ayam terbesar di Indonesia. Selain sebagai petani, hampir setiap rumah terdapat ayam sebagai ternak peliharaan.
“Namun kotoran ayam itu menumpuk, belum dimanfaatkan dan menimbulkan polusi udara bagi masyarakat. Melalui program InFAc, kotoran ayam dapat dimanfaatkan untuk budidaya ceremenje. Saat ini, harga pelet ikan semakin naik,” lanjutnya.
Program ini, bekerjasama dengan Kepala Desa Tembalang dan anggota Karang Taruna Dharma Abadi untuk membantu mensukseskan langkah awal pemberdayaan masyarakat. Hasilnya, sangat membantu dan bermanfaat bagi anggota karang taruna. Sebab menjadi lebih produktif, dan dapat berinovasi dalam pemberian pakan ikan lele. (ide)