Site icon `

Liga 1 BRI Dihentikan, Arema FC Dilarang Main di Kandang

WhatsAppFacebookGmailCopy LinkTwitterShare

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Dampak tragedi Stadion Kanjuruhan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (01/10/2022) malam, tidak hanya menelan korban jiwa 125 orang, tapi PSSI pun melarang Arema FC menggelar pertandingan kandang selama sisa Liga 1 BRI.

 

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Republik Indonesia, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, MAP, didampingi Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto., melihat kendaraan dinas Polisi yang hancur di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu (02/10/2022) siang.

 

HAL INI disampaikan Ketua Umum PSSI Mochammad Iriawan usai rapat koordinasi (rakor) dengan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK)  Prof. Dr. Muhadjir Effendy, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Menteri Pemuda dan Olah Raga Zainuddin Amali, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Bupati Malang HM Sanusi, dan sejumlah undangan lainnya di Pendopo Kabupaten Malang di Kepanjen, Minggu (02/10/2022) malam.

Ketua Umum PSSI menjelaskan, tim dari PSSI dan LIB sudah berada di Malang untuk melakukan investigasi terkait pelaksanaan pertandingan, Sabtu (01/10/2022) malam.

“Kami telah mengambil langkah, yaitu Arema dipastikan tidak boleh lagi bermain di home base Stadion Kanjuruhan selama musim ini berlangsung. Kemudian, satu minggu ke depan, bahkan untuk sementara, liga dihentikan untuk menunggu hasil proses investigasi sebagai acuan untuk menentukan langkah selanjutnya,” jelas Mochammad Iriawan.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Prof. Dr. Muhadjir Effendy usai rapat koordinasi (rakor) dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Menteri Pemuda dan Olah Raga Zainuddin Amali, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Ketua Umum PSSI Mochammad Iriawan, Bupati Malang HM Sanusi, dan sejumlah undangan lainnya di Pendopo Kabupaten Malang di Kepanjen, Minggu (02/10/2022) malam.

Ketua PSSI ini pun memohon doa dan dukungan agar investigasi yang dilakukan Tim PSSI dapat berjalan cepat, tuntas,  dan dapat segera menemukan apa yang sebenarnya terjadi di lapangan.

Sedangkan Menpora, Zainuddin Amali, menegaskan, pemerintah sangat serius menangani kejadian ini. “Sebagaimana arahan Bapak Presiden untuk dilakukan investigasi, PSSI juga kami minta untuk segera membenahi hal-hal yang masih kurang dari sistem kompetisi tanah air,” katanya.

Pemerintah juga memberikan perhatian kepada para korban. Bahkan hal ini sudah dilakukan bersama-sama, baik dari pemerintah pusat, provinsi, maupun kabupaten/kota. “Rekan-rekan media, mohon bersabar,  karena ada proses yang harus dilakukan. Yakinlah bahwa proses ini akan dilakukan seobjektif mungkin. Apa pun hasilnya, akan secepatnya disampaikan kepada publik. Saya percayakan kepada tim yang dibentuk oleh Bapak Kapolri maupun PSSI. Mari kita dukung penuh proses yang berjalan,” pinta menpora.

Sementara itu, dikutip dari malangkab.go.id, jumlah suporter Arema FC yang menjadi korban, baik luka-luka maupun meninggal, dalam   tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (01/10/2022) malam,  mencapai 448 orang. Dari 448 orang tersebut, luka ringan sebanyak 302 orang, luka berat 21 orang, dan meninggal dunia 125 orang.

Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Prof. Dr. Muhadjir Effendy usai rapat koordinasi (rakor) dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Menteri Pemuda dan Olah Raga Zainuddin Amali, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Ketua Umum PSSI Mochammad Iriawan, Bupati Malang HM Sanusi,  dan sejumlah undangan lainnya di Pendopo Kabupaten Malang di Kepanjen, Minggu (02/10/2022) malam.

“Dari data yang telah diverifikasi, jumlah keseluruhan korban sebanyak 448 orang. Yang berstatus luka ringan 302 orang, luka berat 21 orang, dan meninggal dunia 125 orang. Dengan adanya penjelasan ini, semoga tidak ada lagi spekulasi-spekulasi yang beredar tentang jumlah korban,” jelas Muhadjir Effendy.  (mat)

WhatsAppFacebookGmailCopy LinkTwitterShare
Exit mobile version