16 Februari 2025

`

Lebaran, Waspadai Makanan Bersantan, Lemak, dan Gula Tinggi

2 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Lebaran menjadi momen berkumpul dengan keluarga. Saat itu juga kita akan menjumpai berbqgai makanan. Bahkan setelah seminggu usai Idul Fitri, makanan-makanan tersebut masih ada dan menggiurkan, terutama makanan yang penuh lemak dan kolestwrol, seperti rendang daging, opor ayam,gulai, dan sebagainya.

 

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jawa Timur, Dr. dr. Meddy Setiawan, Sp. PD, FINASIM, mengingatkan, jangan berlebihan makan minum saat lebaran, terutama bagi mereka yang menderita hipertensi, diabetes, kolesterol, dan asam urat.

 

HAL ITU menarik perhatian Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jawa Timur, Dr. dr. Meddy Setiawan, Sp. PD, FINASIM. Ia menegaskan,  mereka yang menderita hipertensi, diabetes, kolesterol, dan asam urat,  harus lebih berhati-hati ketika memilih makanan, terutama  makanan yang mengandung santan, lemak, dan gula yang tinggi. “Walaupun sedang dalam suasana lebaran, tetap harus memperhatikan pola hidup sehat, khususnya para manusia lanjut usia (manula),” katanya, Kamis (27/04/2023).

Meddy Setiawan menerangkan, manula  perlu perhatian khusus dalam pemilihan makanan. Karena secara fisiologis telah mengalami perubahan fungsi. Salah satunya sistem kekebalan tubuh yang  tidak seoptimum usia muda. “Manula rentan terhadap penyakit metabolik dan generative. Seperti hipertensi, diabetes, kolesterol, asam urat, dan kanker,  sehingga perlu penanganan khusus. Salah satu faktor yang mempengaruhi penyakit tersebut adalah asupan makananan,” jelasnya.

Dr. dr. Meddy Setiawan, Sp. PD

Meddy menjelaskan,  makanan yang sehat dapat dilihat dari jenis atau macamnya. Contoh,  memilih makanan dengan indeks glikemik atau kadar gula yang rendah. “Saat lebaran pasti banyak kue  manis, makanan dari olahan tepung, dan sirup yang sudah pasti memiliki kadar gula tinggi. Hal ini harus disiasati dengan cara memilih makanan dari olahan gandum atau tepung dari ubi-ubian. Makanan tersebut memiliki kadar gula yang lebih rendah,” jelasnya.

Selain itu, menghindari banyak gorengan, terutama yang menggunakan teknik penggorengan deep frying. Jika berlebihan, makanan itu bisa menyebabkan kolesterol. Hal ini dapat disiasati dengan menggantinya dengan makanan yang dipanggang dan dikukus agar lebih sehat.

Ia mengatakan, tidak ada salahnya  mengonsumsi buah dan sayur di momen lebaran, khusunya buah  yang tinggi antioksidan. Seperti,  delima, naga, dan ketela ungu. “Mau tidak mau, kita harus pintar memilah dan memilih apa yang masuk ke dalam tubuh. Apalagi mereka yang sudah manula. Sebisa mungkin hindari makanan ‘jahat’ sekalipun itu sedikit. Karena seringkali yang sedikit juga dapat menyebabkan penyakit,” tambahnya.

Terakhir, Meddy  mengajak untuk meneruskan pola hidup sehat. Tidak hanya terkait makanan yang dikonsumsi, tapi juga berolahraga, mengurangi aktivitas berat, dan  menambah ibadah. “Kalau ditelaah lebih dalam, sholat itu termasuk olahraga  yang sederhana. Niatnya tentu untuk beribadah, tapi juga memberikan manfaat bagu tubuh. Selain itu, beberapa olahraga yang bagus untuk manula adalah jalan kaki di pagi hari,” pungkasnya. (div/mat)