Lebakharjo Diterjang Banjir, 645 Rumah dan 3 Sekolah Terendam
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Hujan deras yang mengguyur sejumlah wilayah di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu (16/10/2022) menyebabkan banjir dan tanah longsor di 9 kecamatan. Salah satunya menerjang permukiman penduduk di Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading. Sebanyak 723 bangunan terendam banjir.

KEPALA Desa Lebakharjo, Sumarno, menjelaskan, pada Senin (17/10/2022) pagi, sekitar pukul 06.00 WIB, hujan deras mengguyur desanya dan sekitarnya. Akibatnya, terjadi banjir bandang dan tanah longsor, sekitar pukul 10.00 WIB. “Air yang mengalir di sungai datang dengan sangat deras dan cepat. Akibatnya, sebanyak 723 bangunan terendam banjir dengan kedalaman 1 – 2 meter,” katanya, Selasa (18/10/2022) siang.

Dari 723 bangunan itu, terdiri dari 645 rumah, SDN 01, SDN 02 Lebakharjo, SMPN 03 Ampelgading yang berada di Desa Lebakharjo, masjid, mushola, serta Posko Bumi Perkemahan Comdeca yang pernah dipakai kemah se dunia di era Presiden Soeharto.

Mbah Marno —demikian Kepala Desa Lebakharjo ini biasa dipanggil— menambahkan, banjir bandang tak hanya merusak bangunan rumah, sekolah, dan masjid, tapi juga jalan. “Jalan Kondang Lombok sepanjang 7 meter yang menuju Pantai Licin, jaraknya sekitar 9 Km dari kantor desa, putus total,” katanya.
Untuk bangunan rumah, masih kata Marno, yang rusak parah hanya 5 unit. Sedangkan yang lainnya hanya rusak ringan dan sedang. “Untuk yang rusak parah, penghuninya untuk sementara mengungsi di rumah tetangga. Alhamdulillah tak ada korban jiwa, meski banjir begitu besar,” katanya bersyukur.
Marno juga mencatat, akibat hujan deras yang turun terus-menerus tersebut, mengakibatkan longsor di 20 titik. Longsor ini mengakibatkan jalan tertutup material longsor. Seperti jalur Lebakharjo – Purwoharjo. Demikian pula jalur Sukomaju A – Krajan II dan jalan Sukomaju B – Lebaksari, juga tertimbun material longsor.
“Kami juga mencatat ada pipa air bersih milik warga yang rusak, sehingga aliran air bersih terganggu. Lahan padi seluas kurang lebih 250 hektar juga rusak parah. Selain itu sebanyak 13 ekor kambing juga mati diterjang banjir,” jelas mantan anggota DPRD Kabupaten Malang ini. (iko/mat)