Lawang Punya Wisata Rohani Bhineka Tunggal Ika
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Pengembang perumahan Wisata Bukit Sentul (WBS) bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bakal menghadirkan objek Wisata Rohani Bhinneka Tunggal Ika, di Gunung Wadon, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

OBYEK wisata yang tepat berada di atas perumahan Wisata Bukit Sentul ini, selain bertujuan sebagai tempat transit wisatawan, juga untuk menjaga persatuan dan kesatuan NKRI.
Nurhadi, CEO Graha Agung Kencana Group, memaparkan, Wisata Rohani Bhinneka Tunggal Ika ini memiliki ikon khusus. Yaitu, lima tempat ibadah yang dibangun di satu areal. “Tujuan kami agar toleransi tetap terjaga dan eksis. Kami ingin turut serta dalam upaya membina kerukunan beragama, berbudaya, serta beradab. Walaupun berbeda keyakinan, namun tetap satu dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” jelasnya, Jumat (19/11/2021) siang.

Nurhadi menambahkan, di lokasi Wisata Rohani Bhinneka Tunggal Ika ini akan dibangun masjid, gereja, pura, vihara, dan kelenteng dengan arsitektur yang unik serta lansekap nusantara, berikut fasilitas penunjang.
“Tujuan kami juga ingin supaya ekonomi di Lawang ini bisa bangkit dan terdongkrak. Masyarakat Lawang bisa menjadi bagian dari kebangkitan ekonomi di era new normal. Juga untuk pemberdayaan masyarakat yang heterogen agar masih tetap tercipta suasana yang rukun, suasana adem ayem,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen. Pol. Dr. Drs. Boy Rafli Amar, MH., mengapresiasi pembangunan Wisata Rohani Bhinneka Tunggal Ika ini. “Sebagai lembaga yang menjalankan fungsi pencegahan terorisme, BNPT sangat mendukung dibangunnya beraneka ragam tempat ibadah seperti ini. Ini adalah contoh harmonisasi dari keberagaman Indonesia. Semua anak bangsa wajib menjaga persatuan dan kesatuan NKRI,” jelasnya.
Menurut Boy Rafli, obyek wisata ini adalah sesuatu yang memang sejalan dengan misi BNPT, yaitu mewujudkan masyarakat yang cinta tanah air. masyarakat yang cinta nilai-nilai luhur bangsa. “Kita membutuhkan model-model edukasi yang bisa dengan mudah diterima masyarakat, memiliki makna dalam rangka mewujudkan semangat persatuan Indonesia,” katanya. (mat)