Ketua Umum PBSI Jawa Timur Lantik Pengurus PBSI Kabupaten Malang
3 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Pengurus PBSI (Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia) Kabupaten Malang, Jawa Timur, peridoe 2023 – 2027, resmi dilantik Ketua Umum Pengurus PBSI Jawa Timur, Tonny Wahyudi, di SAME Hotel, Malang, Minggu (14/08/2023) siang.


SEJUMLAH undangan hadir dalam kegiatan ini. Di antaranya, Plt Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Malang, Firmando H Matondang, perwakilan KONI Kabupaten Malang, perwakilan PBSI Kota Malang dan Batu, sejumlah pengurus PBSI Provinsi Jawa Timur, para wali atlet, ketua klub, dan sejumlah atlet yang akan berlaga di Pekan Olahraga Provinsi Jawa Timur, September 2023 di Sidoarjo.
Menurut Ketua Umum PBSI Kabupaten Malang yang baru dilantik, H. Imam Sumantri, ST, MT, MH, pada periode kepengurusan sekarang, terdapat 38 pengurus, baik wajah-wajah lama maupun wajah baru, menyebar di dewan penasehat/penyantun, dewan pengawas, pengurus harian, hingga bidang-bidang. Namun yang menarik, dari sisi usia, para pengurus didominasi kalangan anak muda, namun sangat paham dengan dunia bulutangkis. “Dengan semangat anak muda, diharapkan dapat bekerja dengan cepat, tepat, sat set wat wet. Apalagi sekarang sudah era digitalisasi, sehingga dibutuhkan tenaga yang paham dan mampu mengelola IT,” katanya.

Terkait pelantikan pengurus, pemilik biro perjalanan wisata go!Plesir.com ini menjelaskan, prosesi pelantikan bukan sekedar acara ceremonial. Namun ada makna mendalam di balik proses pelantikan tersebut. Salah satunya tanggung jawab moral dan tanggung jawab organisasi para pengurus untuk meningkatkan kualitas organisasi dan atlet. “Sebab, salah satu tolok ukur keberhasilan organisasi ini adalah adanya soliditas para pengurus dan berprestasinya para atlet, baik di regional Jawa Timur, nasional, atau bahkan internasional,” jelasnya.
“Karena itu saya mengajak semua pengurus, mari kita tata niat untuk bersama-sama menjalankan roda organisasi dengan sunggu-sungguh dan bertanggung jawab, untuk menghasilkan atlet-atlet yang berprestasi dan berbudi pekerti luhur. Sebab, tanpa kerja keras dan kerjasama tim yang baik, rasanya sulit organisasi ini akan berjalan dengan baik dan menghasilkan atlet yang berprestasi,” ajaknya.
Namun Imam Sumantri juga menyadari, para pengurus yang berkecimpung di organisasi PBSI adalah para pekerja sosial, yang bekerja tanpa pamrih, namun selalu dituntut bekerja maksimal dan bertanggung jawab, bahkan tanpa mengenal waktu dan tempat, hingga sering meninggalkan keluarga. “Tapi saya yakin, dengan semangat yang tinggi, kerjasama tim yang kompak, serta dukungan semua pihak, PBSI Kabupaten Malang akan menjadi lebih baik lagi,” harapnya.
“Karena itu, selain dibutuhkan orang-orang “gila” untuk menjalankan organisasi ini, kami juga selalu membutuhkan arahan dan bimbingan dari Ketua Umum Pengprov PBSI Jawa Timur, Ketua Umum KONI, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Malang, serta kerjasama semua pihak, khusuanya rekan-rekan dari klub (PB), wali atlet, dan para atlet,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Umum Pengprov PBSI Jawa Timur, Tonny Wahyudi, menjelaskan, 80% visi misi Ketua Umum PBSI Kabupaten Malang yang baru dilantik, sama dengannya. “Bayangkan, selama satu tahun memimpin PBSI Jawa Timur, hampir Rp 10 miliar sudah saya keluarkan untuk kepentingan PBSI Jawa Timur. Sekitar Rp 5 miliar lebih dipakai untuk membangun dan renovasi asrama atlet,” katanya.
Hal senada disampaikan Plt Kepala Dispora, Firmando H Matondang. Menurutnya, mengurus cabang olah raga (cabor) semacam bulutangkis, memang dibutuhkan orang-orang “gila”. “Karena itu Pak Imam, selamat bergabung dengan orang-orang ‘gila’,” katanya disambut tepuk tangan para hadiri. (iko/mat)