16 Mei 2025

`

Kejuaraan Bulutangkis Antar Media Jadi Ajang Silaturahmi

2 min read

SURABAYA, TABLOIDJAWATIMUR. COM – Kejuaraan Bulutangkis Antar Media yang dihelat Bakti Olah Raga Djarum Foundation, tidak hanya menjadi ajang silaturahmi para pekerja media (wartawan dan karyawan), tapi juga diharapkan dapat semakin meningkatkan prestasi bulutangkis dan membantu regenerasi atlit.

 

Legenda bulutangkis tunggal puteri Indonesia era 1980-an, Ivama Lie, Ketua Panitia Pusat Turnamen Bulutangkis Antar Media 2018 Tri Iksan, Ketua SIWO PWI Jawa Timur, Erwin serta Ketua Panitia Pelaksana Zona Indonesia Timur (Jatim, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua), Sidiq Prasetyo.

 

Legenda bulutangkis tunggal puteri Indonesia era 1980-an, Ivama Lie bersama Pemimpin Redaksi TABLOIDJAWATIMUR.COM.

HAL INI disampaikan legenda bulutangkis tunggal puteri Indonesia di era 1980-an, Ivana Lie saat menghadiri jumpa pers di sela-sela teknical meeting dan drawing Kejuaraan Bulutangkis Antar Media Zona Indonesia Timur (Jatim, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi,  Maluku, dan Papua) di GOR Sudirman, Surabaya, Selasa (13/11/2018) siang.

Legenda bulutangkis tunggal puteri Indonesia era 1980-an, Ivama Lie.

“Kami berharap, dengan kejuaraan ini, semakin meningkatkan animo  teman-teman media, dan menjadi  ajang silaturahmi bagi teman-teman media untuk bertemu dengan teman-teman media dari berbagai daerah lainnya. Saya berharap,  melalui kejuaraan ini, bulutangkis bisa semakin populer di kalangan masyarakat,” harap Ivana Lie.

Ivana Lie mengatakan, Bakti Olahraga Djarum Foundation menyambut baik terselenggaranya kembali Kejuaraan Bulutangkis Antar Media di Zona Indonesia Timur ini. “Kami dari  Djarum Foundation sangat bangga dan senang, karena sudah 10 tahun bisa terus mendukung event ini, mendukung kegiatan teman-teman media.  Dan, ini adalah wujud kepedulian Djarum Foundation untuk terus mengembangkan bulutangkis, yang menjadi olah raga yang sangat kita banggakan, karena konsistensi prestasinya dari dulu hingga sekarang,” katanya.

Mantan atlit nasional ini menambahkan,  olah raga tidak bisa maju tanpa media. Media tidak hanya menyampaikan berita, tapi juga menyampaikan inspirasi tentang cerita-cerita olah raga ke pelosok negeri, sehingga anak-anak yang mendengar, melihat, dan membacanya, menjadi termotivasi untuk menjadi atlit. “Dengan begitu,  regenerasi bisa terjadi. Media bisa menjadi pilar penting bagi pembangunan olah raga di tanah air,” tandasnya.

Terkait dengan hadiah, menurut Ivama Lie, tahun ini ada kenaikan dibandingkan tahun lalu yang hanya  Rp 141 juta menjadi Rp 177 juta. “Ini sebagai salah satu upaya dari Djarum Foundation untuk terus meningkatkan kualitas kejuaraan ini sekalipun prestasi bukan tujuan. Tapi yang kami harapkan, kejuaraan ini bisa menjadi ajang silaturahmi bagi insan media dari berbagai daerah, bertemu di sini dalam suasana yang berbeda. Diharapkan kegiatan ini bisa menjadi refreshing bagi wartawan dan merasakan menjadi atlit, sehingga pengalaman ini bisa memberi wawasan dan nilai tambah bagi pekerjaan jurnalistik,” harapnya. (mat)