Jumlah Petani Berkurang, Wali Kota Dorong Kaum Milenial Jadi Petani
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji menyemangati para petani milenial yang jumlahnya semakin berkurang karena beralih ke profesi lain, saat membuka Workshop Petani Milenial di Hotel Grand Mercure, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur, Selasa (30/05/2023).
WALI KOTA MALANG juga berpesan agar para petani mengantisipasi dan mensiasati beragam cuaca, termasuk situasi cuaca elnino yang bisa berpengaruh kepada ketersediaan air. “Pemkot Malang mengantisipasi keperluan pertanian. Salah satunya dengan irigasi ketika air sungai mulai menipis. Bahkan menyewakan lahan untuk pertanian, karena lahan menyempit,” terangnya.
Selain itu, tambah wali kota, kemungkinan ketersediaan air berkurang karena musim kemarau. Salah satunya berkomunikasi dengan Dinas Pertanian agar menyediakan subur bor dan irigasinya. Karena sumur air bawah tanah mulai berkurang. Bahkan sumber di Wendit, Pakis, Kabupaten Malang pun menurun.
Hal lain yang dilakukan, di lahan- lahan kosong, ditanami pepohonan untuk konservasi air. Pemkot Malang akan bersurat kepada perguruan tinggi agar mahasiswa yang baru masuk kuliah bisa membawa satu bibit pohon agar konservasi terjaga.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Pemkot Malang, Slamet Husnan, menyebut, salah satu langkah mendukung pertanian adalah fasilitas sewa lahan. “Masyarakat punya kesempatan sewa lahan, termasuk gabungan kelompok tani (gapoktan). Teknisnya, mengajukan permohonan kepada Pemkot Malang. Diharapkan, petani muda milenial tergerak untuk melanjutkan kegiatan pertanian di Kota Malang,” terangnya.
Slamet menambahkan, Dinas Pertanian akan memfasilitasi bantuan benih, sarana produksi, dan lainnya. Bahkan pestisida, racun tikus, jaring untuk pelindung bulir padi dari serangan burung, alsintan (alat dan mesin pertanian) seperti hand traktor, dan sebagainya akan dibantu. (aji/mat)