Jelang Pemilu, Bakesbangpol Edukasi 100 Mahasiswa
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Malang, Jawa Timur, memberikan edukasi pendidikan politik kepada kurang lebih 100 mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi, di Hotel Pelangi, Kamis (09/02/2023) siang.
KEPALA Bakesbangpol Kota Malang, Dra. Rinawati, MM, menjelaskan, melalui pendidikan politik bertajuk ‘Suara Pemuda Masa Depan Negara’ ini diharapkan dapat menjadi media untuk meningkatkan kesadaran politik pada generasi muda, terutama menghadapi pesta demokrasi 2024.
Rinawat menjelaskan, kegiatan ini sebagai langkah preventif pemerintah agar generasi muda tidak memiliki pemahaman yang salah terkait politik. Karena itu dia mengajak para generasi milenial menggunakan hak suaranya dalam pemilihan umun 2024.
“Anak muda yang mayoritas sebagai pemilih pemula tentu harus waspada terhadap beragam tantangan yang ada, seperti money politik dan politik identitas. Saat ini dengan mudah mendapat segala informasi, entah itu benar atau tidak. Maka penting bagi anak muda ini dibekali dengan pengetahuan yang benar, sehingga mampu memahami politik, bagaimana peran anak muda, sehingga mereka bisa berkontribusi bagi bangsa dan negara,” tutur Rina.
Rina menambahkan, pihaknya juga akan menggelar edukasi seperti ini untuk kelompok masyarakat lain, seperti difabel dan ormas. “Nanti bisa kita tindak lanjuti juga dengan menggelar focus group discussion (FGD), untuk mengevaluasi apa yang kita sampaikan sekarang ada nilai positifnya atau tidak bagi para peserta,” lanjutnya.
Kegiatan pendidikan politik ini menjadi salah satu upaya pemerintah memberikan pendidikan politik bagi masyarakat agar dapat berpartisipasi dalam kegiatan politik, termasuk menyadari hak dan kewajiban dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Terpisah, Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji, mengatakan, momentum pemilihan presiden (pilpres) dan pemilihan kepala daerah (pilkada) merupakan momen besar pesta demokrasi. “Seharusnya pesta semarak dengan karya dan kebahagiaan sebagai bangsa. Bukan menjadi ajang permusuhan, pertikaian, dan perpecahan. Kita juga perlu berkomitmen bersama-sama mencegah terjadinya pertikaian akibat pemilu,” tegasnya.
Di tengah era digitalisasi saat ini, dipastikan akan semakin tinggi potensi beredarnya hoaks terutama melalui media sosial. Wali Kota Malang pun berharap masyarakat tidak termakan hoaks dan menjadi pemilih yang bijak di era digital. (iko/mat)