8 Oktober 2024

`

Jelajah Situs Pawitra 17 di Hutan Sukamerta Genting (4)

2 min read

Umpak Wolu, Tempat Resi Beribadah dan Ritual

 

Peserta kemping semalam di areal Candi Umpak Wolu. (foto : Muhammad Fahmi, Ketua Umum JSP)

 

MOJOKERTO, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Berbicara tentang Krsyan pada dewasa ini, tentu tidak sama seperti pada masanya. Tetapi tetap ada kesamaan yang tersisa walau tidak lagi utuh. Terutama tentang punden berundak atau candi.

Candi Umpak Wolu di hutan Sukamerta Genting. (foto : Muhammad Fahmi, Ketua Umum JSP)

 

Peserta kemping semalam di areal Candi Umpak Wolu. (foto : Muhammad Fahmi, Ketua Umum JSP)

MEMBAHAS tentang peninggalan leluhur di Pawitra, tidak lengkap rasanya kalau belum bicara tentang punden berundak. Umpak Wolu adalah sebutan untuk bangunan candi di Pawitra. Satu dari ratusan punden berundak yang ada di Pawitra.

Peserta kemping semalam di areal Candi Umpak Wolu. (foto : Muhammad Fahmi, Ketua Umum JSP)

Umpak Wolu awal ditemukan kembali kisaran tahun 2017 di dalam area hutan lebat Sukamerta. Sebuah reruntuhan bekas bangunan yang cukup besar ini diduga memiliki dua pintu gapura. Ini terlihat dari adanya empat ukelan dasar yang sama seperti lainya.

“Candi Umpak Wolu diduga kuat tempat para Resi beribadah sesuai keyakinannya. Juga untuk tempat sesaji kepada para nenek moyang yang telah moktaing ring Pawitra (meninggal),” tutur Sanan Surya Sindhu Patih, pembina Perkumpulan JSP.

Peserta kemping semalam di areal Candi Umpak Wolu. (foto : Muhammad Fahmi, Ketua Umum JSP)

Yang menarik, lanjut pria yang akrab disapa Kang Sindhu, kenapa dinamakan Umpak Wolu? Ternyata di area candi itu ditemukan delapan (wolu) umpak. Umpak terbuat dari batu andesit itu ada di halaman utama/ depan reruntuhan bangunan candi masih menancap di tanah.

“Itulah yang pertama kali  ditemukan, sehingga disematkan sebagai nama candinya. Walaupun di area itu masih banyak umpak kecil dan besar yang masih berserakan di seputar halamannya,” jelas Kang Sindhu. (adi/mat/bersambung)