Site icon `

Jelajah Situs Pawitra 17 di Hutan Sukamerta Genting (1)

WhatsAppFacebookGmailCopy LinkTwitterShare

120 Peserta Menjelajah 9 Tempat Peninggalan Leluhur

 

MOJOKERTO, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Jelajah Situs Pawitra (JSP) 17 pada 4-5 Pebruari 2023, berlangsung sukses. Tercatat 120 peserta mengikuti kegiatan yang dihelat secara rutin ini, melewati Dusun Genting, Wotan Mas Jedong, Ngoro, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

 

Sejumlah peserta mengikuti Jelajah Situs Pawitra (JSP) 17 pada 4-5 Pebruari 2023. (foto : Muhammad Fahmi, Ketua Umum JSP)

 

“LANCARNYA kegiatan ini merupakan hasil kerja keras panitia dan kekompakan anggota JSP yang dilakukan secara ikhlas,” ungkap Ketua Umum JSP, Muhammad Fahmi, didampingi Ketua Pelaksana JSP 17, Bayu Sukma, saat melepas peserta, Sabtu (04/02/2023).

Peserta Jelajah Situs Pawitra (JSP) 17 pada 4-5 Pebruari 2023, diberangkatkan Ketua Umum JSP, Muhammad Fahmi, menuju Candi Umpak Wolu. (foto : Muhammad Fahmi, Ketua Umum JSP)

Fahmi mengucapkan terimakasih kepada perangkat dan masyarakat Genting Wotan Mas Jedong yang ikut membantu terlaksananya kegiatan rutinan JSP ke 17 ini. Juga instansi terkait yang telah mengeluarkan izin yang diajukan panitia. “Atas nama panitia, saya juga berterimakasih kepada para donatur. Semoga kegiatan mendatang masih tetap mensuport kegiatan yang bertujuan melestarikan peninggalan leluhur di Pawitra,” tutupnya.

Dari Balai Dusun Genting, para peserta melakukan pendakian menuju Candi Umpak Wolo, dengan estimasi waktu 2-3 jam. Melalui situs prasasti berangka tahun 1245 Saka/ 1323 Masehi ini, peserta beristirahat sekitar 15 menit. Usai menerima penjelasan tentang prasasti dari pemandu (anggota JSP), peserta melanjutkan perjalanan ke Makam Mbah Wiyu yang berjarak tempuh sekitar 15 menit. Peserta pun boleh istirahat sejenak.

Dari makam kuno itu, peserta akan sampai di Pos 1 (Gladak) untuk beristirahat. Melepas lelah sambil ngopi dan makanan ringan yang dibawa. Selanjutnya, dari Pos 1 peserta mulai melewati jalur melelahkan. Selain menanjak dan berbelok belok, rute berbatu-batu cukup panjang. Hingga akhirnya sampai di Candi Umpak Wolu. Di sini anggota tim  mendirikan tenda dan saling berkenalan sesama peserta.

Peserta Jelajah Situs Pawitra (JSP) 17 bersiap menuju Candi Umpak Wolu. (foto : Muhammad Fahmi, Ketua Umum JSP)

Malam harinya, di saat udara dingin berhembus kencang, peserta berkumpul di pelataran candi untuk mengikuti kegiatan inti.  Jagong Budaya dengan Tema Menyibak Misteri Istana Wotan Mas Jedong. Narasumbernya,  Drs Ismail Lufti MA, sejarawan dan dosen Universitas Negeri Malang (UM). Didampingi Sanan Surya Sindhu Patih, pembina sekaligus salah satu pendiri perkumpulan JSP, dengan moderator Rif’atul Hasanah, pegiat sejarah.

Acara jagong budaya yang dibuka dengan lantunan tembang macapat oleh Made Ardita dan Kung Supri, diakhiri dengan kuis berhadiah tentang kesejarahan dan bagi- bagi doorprize.

Pagi harinya, sekitar pukul 07.30 WIB, peserta mulai naik lagi. Menjelajahi Candi Loster, Candi Reruntuhan (Baru), Candi Penanggungan, Candi Merak, Candi Lemari, Candi Yudha, Candi Pandawa, Candi Naga 1 dan kembali ke Candi Umpak Wolu. Lalu berkemas-kemas kembali ke Balai Dusun Genting, melewati Watu Kursi, Waru Singo dan Watu Kapal.

Nah, apa saja cerita sejarah yang diungkap pada acara JSP 17 di Hutan Sukamerta ini? Ikuti tulisan yang akan disajikan bersambung. (adi/mat/bersambung)

WhatsAppFacebookGmailCopy LinkTwitterShare
Exit mobile version