Jatuh Dari Ketinggian 100 Meter, Atlit Paralayang Tewas
2 min readBATU, TABLOIDJAWATIMUR. COM – Atlit paralayang junior, Cherly Aurelia (18), asal Kabupaten Jombang, Jawa Timur, tewas setelah terjatuh dari ketinggian 100 meter, saat terbang di kawasan Gunung Banyak, Desa Sumber Brantas, Kecamanan Batu, Kota Batu, Jawa Timur, Selasa (12/06/2018) pagi, sekitar pukul 08.30 WIB.
SETELAH dievakuasi, korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Hasta Brata, Kota Batu. Sementara pihak Kepolisian melakukan penyelidikan terkait penyebab tewasnya korban.
Ketua Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Jawa Timur, Marsma TNI Andi Wijaya, turut berduka cita atas musibah ini. Pihaknya melakukan penyelidikan terkait penyebab kecelakaan tersebut.
“Peristiwa seperti ini, jarang terjadi. Kami ingin mengetahui apa penyebabnya. Ke depan, kita ketahui penyebabnya, bisa kita antisipasi,” tuturnya ditemui di Rumah Sakit Bhayangkara Hasta Brata, Kota Batu, usai kejadian.
Pria yang juga menjabat sebagai Danlanud Abdul Rahman Saleh ini menegaskan, olahraga paralayang atau paragliding merupakan olah raga yang berbahaya. Perlu persiapan yang matang untuk melakukan olah raga tersebut.
“Kalau tidak ditangani dengan benar akan berbahaya. Kalau semua bagus, prosedur semua dilaksanakan, Insya Allah tidak ada masalah,” lanjutnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, belum mengetahui penyebab pasti kecelakaan tersebut. Oleh karena itu pihak Olahraga Dirgantara (Ordiga) bakal segera merapatkan hal tersebut untuk mendapatkan rekomendasi.
Namun, diduga adanya pengaruh angin, yang mengganggu parasut, menjadi salah satu penyebab kecelakaan. Korban jatuh dari ketinggian sekitar 100 meteran.
Jatuhnya Cherly Aurelia (18) ini terjadi sekitar pukul 08.30 WIB. Sebelumnya, korban telah melakukan latihan paralayang sejak Sabtu (09/06/2018) hingga Selasa (12/06/2018) pagi. Naas, Cherly Aurelia yang telah memiliki lisensi terbang paralayang sebagai atlit junior ini tewas dalam penerbangan ke-60 kalinya.
Menurut saksi mata, Hariyanto, dirinya melihat parasut korban tergulung di udara dan mendengar teriakan sebelum korban terjatuh di antara perkebunan pinus.
Kasat Reskrim Polres Batu, AKP Anton Widodo, membenarkan peristiwa ini. “Korban jatuh di area perbukitan dengan ketinggan antara 100-150 meter. Korban mengalami luka pada bagian dada dan tulang belakang,” tuturnya. (ide)