Jasa Keuangan di Malang Tetap Kokoh dan Tumbuh Positif
2 min readMALANG | TABLOIDJAWATIMUR.COM – Perbankan di wilayah kerja OJK (Otoritas Jasa Keuangan) Malang, Jawa Timur, menunjukkan kinerja yang solid dan resilien sepanjang 2023, dengan pertumbuhan kredit double digit mencapai 15,77 persen yoy.
HAL INI diutarakan Plt. Kepala Kantor OJK Malang, Ismirani Saputri, melalui pers rilis yang diterima redaksi tabloidjawatimur.com melalui pesan WA, Kamis (14/02/2024) siang. “Pertumbuhan investor pasar modal di wilayah kerja OJK Malang juga menunjukkan pertumbuhan double digit sebesar 18,11 persen menjadi 259.940 investor. Data sektor IKNB (Industri Keuangan Non Bank) juga masih menunjukkan pertumbuhan yang positif,” katanya.
Ismirani Saputri menjelaskan, kantor OJK Malang juga terus menjalankan secara rutin dan berkelanjutan program literasi dan inklusi keuangan serta pelindungan konsumen, seperti Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) dan Ekosistem Keuangan Inklusif di wilayah perdesaan,” terangnya.
Perkembangan Sektor IKNB
Menurut Ismirani Saputri, terdapat 8 entitas perusahaan IKNB yang berada di bawah pengawasan langsung OJK Malang, yaitu 6 entitas LKM (Lembaga Keuangan Mikro) dan 2 perusahaan pergadaian. “Perusahaan pergadaian mencatatkan penyaluran pinjaman sebesar Rp 3,43 miliar pada akhir Desember 2023. Sedangkan total aset kedua perusahaan tersebut mencapai Rp 4,70 miliar,” jelasnya.
Sesuai dengan kegiatan usaha LKM, yaitu memberikan pinjaman, penyaluran pinjaman/pembiayaan yang diberikan oleh LKM di wilayah kerja Kantor OJK Malang tumbuh 26,72 persen yoy dari Rp 8,70 miliar (Desember 2022) menjadi Rp 11,03 miliar (Desember 2023). Aset Koperasi LKM Syariah memiliki porsi 40,97 persen dari keseluruhan aset industri LKM di wilayah kerja Kantor OJK Malang. Sedangkan aset PT LKM Konvensional memiliki porsi 59,03 persen.
“Selain penyaluran pinjaman/pembiayaan, kegiatan usaha lain yang dilakukan LKM adalah pengelolaan simpanan/tabungan dari masyarakat. Total simpanan/tabungan yang dihimpun sampai akhir Desember 2023 sebesar Rp 7,01 miliar atau tumbuh 53,04 persen secara yoy,” jelas Ismirani. (iko/mat)