Jalan Basuki Rahmat Dipercantik, Sosialisasi Sudah Dilakukan, Uji Coba Satu Arah Tetap Ditolak
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Pemerintah Kota Malang, Jawa Timur, jauh-jauh hari sudah melakukan sosialisasi uji coba satu arah di kawasan Kayutangan Heritage, Jl. Basuki Rahmat, Kecamatan Klojen. Berbagai sarana informasi dipakai, termasuk memasang sejumlah banner di sejumlah titik krusial yang dilalui angkutan kota.
WALI KOTA MALANG, Sutiaji, belum lama ini menjelaskan, jalur satu arah ini dilakukan agar masalah transportasi dapat terurai dengan baik. Apalagi kepadatan penduduk Kota Malang terus berkembang setiap tahun. “Jumlah mahasiswa pun terus bertambah dari waktu ke waktu, ” katanya.
Pemkot Malang juga memikirkan dampak yang akan ditimbulkan jika program satu arah ini benar-benar dijalankan, khususnya terhadap sopir angkutan kota (angkot). “Solusi untuk angkutan umum akan dipertimbangkan. Apakah ada bantuan subisidi BBM. Kita masih mikir (solusinya),” jelas wali kota.
Sementara itu, sampai Minggu (19/02/2023), banner atau peta jalan satu arah dipasang di delapan titik di Kota Malang. Di antaranya, di Simpang 4 Kaliurang, Simpang 3 PLN, Simpang 3 Jalan Aris Munandar (Ramayana), Simpang 4 Kasin, Simpang 4 Kelud, Jalan Semeru, Simpang Jl. BS Riadi (Buring), dan Bundaran UKS (Jalan Bandung).
Banner ukuran 1,2 x 2 meter ini untuk sarana sosialisasi skema arus lalu lintas yang baru kepada masyarakat. “Selain pengalihan arus lalu lintas kendaraan pribadi, banner-banner tersebut juga berisi tentang arus lalu lintas yang akan dilalui angkutan kota (angkot). Kita juga membagikan selebaran informasi di media sosial dimulai seminggu kemarin agar masyarakat umum mengetahuinya,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang, R. Widjaja Saleh Putra, Minggu (19/02/2023) siang.
Dia menambahkan, selain memasang banner dan selebaran informasi di media sosial, Dishub juga membongkar median jalan di Jl. Semeru dan Jl. Basuki Rahmat, dilanjutkan dengan pemasangan rambu penunjuk arah dan larangannya, serta zebra crossing dan pita kejut di beberapa lokasi.
Widjaja berharap, setelah dipasangnya banner- banner, rambu penunjuk arah dan larangannya, zebra crossing, serta pita kejut di beberapa lokasi, masyarakat dan para pengguna jalan akan mengerti tentang perubahan arah di kawasan Klojen, khususnya Kayutangan Heritage dan sekitarnya. “Harapannya agar masyarakat dan pengguna jalan dapat mengerti tentang perubahan arah di kawasan Klojen, khususnya Kayutangan Heritage,” harapnya.
Rencananya, uji coba manajemen rekayasa lalu lintas berlangsung selama tiga pekan. Selama tiga pekan itu pula Dishub Kota Malang dan instansi terkait lainnya akan melakukan evaluasi. Jika efektif akan berlanjut. Jika tidak efektif akan dikembalikan seperti semula. (div/mat)