Hero Tito Tantang Petinju Juara Dunia Cina
2 min readMALANG TABLOIDJAWATIMUR. COM – Kabupaten Malang tak pernah sirna untuk melahirkan petinju nasional, Hero Tito (32) petinju dari Kecamatan Pakis Kabupaten Malang, dijadwalkan akan menantang juara dunia WBC (World Boxing Council) Asia asal Cina, Zhimin Wang di Changsa, Cina pada 28 September 2018.
SEBELUM berangkat ke Cina, petinju yang menyandang sabuk juara WPBF kelas ringan 61, 2 kg, menyempatkan diri berkunjung ke Bupati Malang, DR. H. Rendra Kresna di pendopo Kabupaten Malang, Rabu (29/8/2018) untuk mohon doa restu. Kepada awak media, Bupati mengaku bangga dan senantiasa mensuport karir pemuda yang bernama asli Heru Purwanto. “Tentu bangga yah Kabupaten Malang bisa kembali melahirkan petinju nasional, apalagi perjuangan Hero Tito ini tidak gampang,” tutur Bupati.
Rendra pun tak lupa mengajak warga Kabupaten Malang untuk mendoakan dan mendukung Hero Tito pada laga nanti. “Mari kita doakan, dia kan mengharumkan nama baik Malang dan bangsa,” kata beliau.
Untuk menantang Zhimin Wang di negaranya tentu bukan hal mudah bagi Hero Tito, untuk itu petinju yang dilatih dr. Amrin Tan akan menjalani pemusatan latihan di Cengkareng selama satu bulan. “Saya saat ini berusaha tetap menjaga kondisi dan sudah mempelajari cara bertarung lawan dari video. Namun tetap menjelang pertanding porsi latihan fisik harus ditambah. Kita tidak ingin hanya menang angka seperti di Rusia kemarin, harapan kita adalah menang KO,” tegas Hero Tito.
Meski sarat dengan sejumlah prestasi yang membanggakan, siapa sangka perjuangan petinju asal Desa Banjarejo, Pakis ini tidaklah mudah. Sebagai tulang pungung keluarga, Hero Tito sehari-hari harus bekerja sebagai sopir grab. Bahkan menurut manajernya, Zulham Mubarok, untuk menafkahi keluarganya selama menjalani pemusatan latihan di Cengkareng, Hero Tito terpaksa harus menggadaikan mobilnya.
“Bagaimana lagi, namanya juga perjuangan apalagi dia adalah tulang pungung keluarga. Beruntung ada suport dari Pemkab Malang melalui Dispora dengan membiayai tiket untuk ke Jakarta,” kata Zulham.
Namun untuk akomodasi laga Hero Tito ke Cina semuanya ditanggung oleh promotor. “Kalau ke Cina nya semua ditanggung promotor,” ujarnya.
Sebelum Hero Tito, Bhumi Arema pernah melahirkan petinju nasional di era 1980, seperti Nurhuda, Monod, Wongso Suseno, Yani Hagler maupun Thomas Americo. Namun sayang era kejayaan olah raga ‘adu jotos’ di Malang Raya meredup dalam dua dekade ini. (diy)