12 Mei 2025

`

Gubernur Hijaukan Wisata Njulung Agroedu Tourism

2 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menghadiri Pengkayaan Vegetasi Njulung Agroedu Tourism, di Wisata Njulung Agroedu Tourism, Desa Bambang, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Senin (20/12/2021) siang. Tujuannya, mengembalikan dan memperbaiki kualitas lingkungan agar dapat berfungsi sesuai peruntukan tata ruang.

 

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM, menghadiri Pengkayaan Vegetasi Njulung Agroedu Tourism, di Wisata Njulung Agroedu Tourism, Desa Bambang, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Senin (20/12/2021) siang.

 

“KEGIATAN ini (Pengkayaan Vegetasi Njulung Agroedu Tourism) merupakan program yang dilakukan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Provinsi dan kabupaten/kota. Tujuannya, untuk mengembalikan dan  memperbaiki kualitas lingkungan agar dapat berfungsi sesuai peruntukan tata ruang,” kata gubernur.

Tujuan lainnya, untuk mengurangi erosi dan sedimentasi daerah aliran sungai Lesti sebagai anak sungai DAS Brantas, sebagai tampungan air hulu DAS Brantas, penambahan keanekaragaman hayati dengan pengkayaan jenis vegetasi, meningkatkan ekologi dan ekonomi bagi BumDes, dan peningkatan ekonomi masyarakat sekitar secara tidak langsung.

Gubernur menjelaskan,  IKLH  (indeks kualitas lingkungan hidup) di Jawa Timur saat ini berada di angka 67,70 persen. Angka ini merupakan penggabungan dari Indeks Kualitas Air (IKA) yang berada di angka 56,13 persen, dan Indeks Kualitas Tutupan Lahan (IKTL) pada 63,72 Persen. “Capain ini menempatkan kualitas lingkungan di Jawa Timur berada pada kategori cukup. Jadi,  masih diperlukan berbagai upaya untuk meningkatkannya,” katanya.

Mantan Menteri Sosial ini juga  meminta kepada semua pihak agar berpegang pada prinsip tata kelola kelestarian dengan mewujudkan tiga fungsi pokok,  yaitu fungsi ekologis,  ekonomis, dan  sosial. “Area ini  (Wisata Njulung Agroedu Tourism) kami harapkan dapat memenuhi ketiga unsur tersebut,” tegasnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM,  yang mendampingi kunjungan kerja Khofifah Indar Parawansa, menjelaskan, selain dapat menunjang kebutuhan ekonomi,  aktivitas penambangan juga dapat menimbulkan permasalahan lingkungan, seperti kerusakan lahan, perubahan bentang alam, hilangnya habitat flora dan fauna endemik, dan  berpotensi menimbulkan bencana tanah longsor jika curah hujan tinggi.

“Dampak negatif inilah yang diupayakan untuk diminimalisir dengan cara rehabilitasi lahan. Untuk itu, rehabilitasi lahan bekas tambang ini dilakukan dengan melihat potensi dari wilayah yang terdampak, sehingga pemulihannya akan memberikan dampak positif bagi kelestarian ekosistem dan peningkatan ekonomi masyarakat lokal,” kata Wahyu Hidayat.  (bri/mat)