Gedung Pengolah Arang Terbakar, 4 Jam Baru Dapat Diatasi
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Sebuah bangunan pengolah arang di Jl. Gotong Royong, Desa Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur, terbakar, Minggu (04/07/2021) malam, sekitar pukul 23.030 WIB. Tak ada korban jiwa dalam perisitiwa itu. Namun pemilik bangunan, Wahyu Adi wijaya (27), warga Dusun Petungwulung, Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, mengalami kerugian sekitar Rp 60 juta.
KEPALA Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Satpol PP Kabupaten Malang, Goly Karyanto menjelaskan, pada Minggu malam, sekitar pukul 00.07 WIB, petugas jaga PMK Kabupaten Malang, menerima telepon dari salah seorang petugas PMK Kota Malang di Jl. Bingkil, Kota Malang.
Kepada petugas jaga, dia mengabarkan ada bangunan pengolahan arang di Jl. Gotong Royong, Desa Mulyoagung, Kecamatan Dau, yang terbakar. “Setelah menerima laporan, Tim PMK yang dipimpin Yoyok Agus Priyanto sebagai komandan regu empat, sekitar pukul 00.15 WIB, langsung meluncur ke lokasi kebakaran dengan membawa 3 unit mobil pemadam kebakaran (damkar),” kata Goly Karyanto, Senin (05/07/2021) pagi.
Tim damkar tiba di lokasi kebakaran sekitar pukul 00.30 WIB, kemudian langsung melakukan tindakan pemadaman. Dengan peralatan yang sudah siap, dan dibantu warga sekitar, Tim PMK melakukan tindakan penanggulangan, memadamkan api. Butuh waktu cukup lama untuk memadamkan api, karena banyak bahan yang mudah terbakar.
“Sekitar pukul 04.50 WIB api baru dapat dijinakkan. Jadi butuh waktu sekitar 4 jam lebih untuk memadamkan api. Memang cukup lama karena banyak bahan-bahan yang mudah terbakar di lokasi kebakaran. Tak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun pemilik mengalami kerugian sekitar Rp 60 juta,” kata Goly Karyanto.
Soal penyebab kebakaran, menurut Goly Karyanto, masih dalam penyelidikan petugas yang berwenang. Namun diduga api berasal dari alat pembakaran arang yang berada di sekitar bangunan. “Kepada masyarakat, kami berpesan agar hati-hati dengan bahaya kebakaran. Lakukan antisipasi sebisa mungkin agar tak terjadi kebakaran,” pesannya. (bri/mat)