8 Oktober 2024

`

Gandeng LIPI, Totok Latih Petani Ngajum Buat Kompos

2 min read

MALANG, TABLOID JAWA TIMUR.COM – Untuk mengisi masa reses DPR RI, H. Totok Daryanto, SE, anggota Komisi VII DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil)  V Jawa Timur (Malang Raya), bekerjasama dengan LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia), mengadakan pelatihan  membuat kompos  kepada  ratusan petani di Balai Desa Ngajum, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu (08/05/2018).

 

Anggota Komisi VII DPR RI, Totok Dariyanto menanam bibit mangga di Desa/kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

MENURUT Totok, tugas sebagai anggota DPR, selain melakukan pengawasan kepada pemerintah, juga wajib ikut serta dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. “Salah satu upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat adalah dengan pelatihan yang kita lakukan hari ini. Kebetulan,  karena sesuai dengan bidang saya, dalam pelatihan ini,  kita menggandeng LIPI,” katanya.

Anggota Komisi VII DPR RI, Totok Dariyanto menyerahkan bibit buah kepada perwakilan petani Desa/kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Menurut Totok,  dengan pelatihan ini, diharapkan dapat  menekan biaya produksi petani. “Dengan pemanfaatan dan penerapan IPTEK bagi  petani, khususnya di Ngajum ini, bisa memperingan biaya produksi tanpa mengurangi mutu  produksi. Dengan begitu,  pendapatan akan meningkat dan kesejahteraan akan semakin baik,” paparnya.

Politisi PAN (Partai Amanat Nasional) ini menambahkan, dalam acara tersebut, para petani diberi pelatihan bagaimana membuat pupuk kompos organik. Selain pelatihan teknik membuat kompos secara modern, para petani juga mendapat bibit mangga dan durian. “Ada seribu bibit yang kita bagikan. Dan bibit ini  adalah bibit unggulan,  hasil penelitian LIPI yang tentu kualitasnya tidak perlu diragukan,”jelas Totok.

Ada alasan khusus mengapa bibit mangga dan durian  dibagi di Ngajum. “Karena Ngajum ini punya potensi yang bagus untuk pengembangan buah-buahan. Mangga dan durian adalah komoditas buah yang mempunyai nilai ekonomis tinggi,” pungkas anggota Komisi VII DPR RI ini. (diy)