Gak Nunggu Lama, Bina Marga Langsung Bangun Jembatan Gebyak
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Jembatan di Dusun Gebyak, Desa Purwoasri, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, yang ambruk sekitar Juni 2022 lalu, sejak satu bulan lalu akhirnya dibangun oleh Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga. Diharapkan tiga bulan ke depan, jembatan ini sudah bisa dipakai seperti sedia kala.


MENURUT Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, Soewignyo, total anggaran yang disediakan untuk membangun jembatan ini sekitar Rp 1 miliar. “Masa pekerjaannya selama 75 hari. Jika sudah selesai, jembatan ini mampu menampung beban seberat 20 ton,” jelasnya, Jumat (03/11/2022) siang.

Soewignyo yang juga menjabat Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga ini berharap, setelah jembatan Purwoasri ini selesai dibangun, diharapkan dapat memperlancar arus lalulintas di desa tersebut. Apalagi jalan yang bisa dilalui roda dua dan roda empat ini merupakan jalan alternatif dari dan menuju Kota Batu. “Sehingga dengan lancarnya akses kendaraan, akan memperlancar pula perekonomian masyarakat,” harapnya.
Dari hasil pantauan wartawan tabloidjawatimur.com di lapangan, Sabtu (29/10/2022) lalu, proses pengerjaan jembatan masih terus berlanjut. Para pekerja tampak sibuk memasang bentangan besi cor jembatan. Sedangkan pondasi jembatan sudah selesai dicor sejak beberapa pekan sebelumnya. “Masa pengerjaan selama 75 hari,” kata Soewignyo.

Seperti diketahui, jembatan di Dusun Gebyak, Desa Purwoasri, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, ambruk, sekitar Juni 2022. Akibatnya, warga yang akan menuju Desa Tunjungtirto harus berputar arah. Bahkan jalur alternatif menuju Kota Batu ikut terganggu.
Dampak lainnya, jalur perekonomian sebagian masyarakat Singosari dan para siswa yang hendak menuju ke SMKN 2 Singosari, SMPN 04 Singosari, dan SMPN 2 Singosari, terganggu.
Menurut Jumain (57), Ketua RT 03/RW 05 Desa Purwoasri, jembatan yang berada di wilayahnya ini dibangun sekitar tahun 1980-an. Fungsinya, sebagai sarana penghubung antara tiga desa yang bertetangga, yakni Purwoasri, Tunjungtirto, Klampok, dan sebagai jalan alternatif dari dan ke Kota Batu.
“Keberadaan jembatan ini sangat membantu kelancaran lalulintas, terutama bagi warga Singosari bagian barat yang hendak ke arah Batu, Karangploso, dan Kota Malang,” terang Jumain, Selasa (21/06/2022) siang di rumahnya.
Dia menjelaskan, awalnya, warga mengetahui putusnya pondasi jembatan sejak tahun 2019. Masalah ini sudah dilaporkan kepada pihak desa yang diteruskan ke Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Malang.
Bahkan beberapa waktu lalu, sekitar Februari 2022, warga sudah melaksanakan kerja bakti, melakukan penimbunan material di bawah pondasi yang putus tersebut. Ini sebagai upaya darurat agar fungsi jembatan bisa dimanfaatkan para pengguna jalan. “Meski waktu itu hanya untuk kendaraan roda dua. Namun karena tak ada perbaikan dari pemerintah, akhirnya jembatan itu ambruk total,” imbuh Jumain. (mak/mat)