Dua Tarian IBU Hibur Rakerpim PT se Jatim
2 min readBATU, TABLOIDJAWATIMUR. COM – Dua tarian dari mahasiswa dan mahasiswi IKIP Budi Utomo (IBU), Malang, menjadi satu- satunya pengisi hiburan dalam Rapat Kerja Pimpinan (Rakerpim) Perguruan Tinggi Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah VII Jawa Timur 2019 di Singhasari Resort, Batu, Rabu (30/10/2019).

REKTOR IKIP BUDI UTOMO, Dr. Nurcholis Sunuyeko menjelaskan, tampilnya tarian dari IBU, suatu penghormatan. Peserta tari tidak saja dari dalam, namun juga mahasiswa dari luar negeri. Bahkan, mereka menampilkan dua jenis tarian.

“Iya, ini sebuah penghormatan. Bisa tampil di depan para pimpinan perguruan tinggi se Jawa Timur. Kebetulan, di antara penari, ada mahasiswa asing yang sudah terlatih. Tarian pertama Selamat Datang dengan 7 mahasiswa dan tarian Nusantara diikuti 10 mahasiswa,” tutur Dr Nurcholis.
Ia menambahkan, mahasiwa asing di IKIP Budi Utomo, memang banyak yang mempelajari kesenian tradisonal. Selain menari, membatik juga banyak diminati mahasiswa asing. Karena itulah, IBU memiliki mahasiwa asing cukup banyak dari berbagai negara.
“Acara seperti ini menjadi salah satu kesempatan bagi para mahasiwa untuk menunjukkan kebolehannya. Karena itu, mereka terus giat berlatih dan siap tampil. Penari mahasiswa asing, Aziza Akbar dari Afganistan dan Arturo Diaz dari Spanyol,” lanjut Rektor.

Rapat Kerja Pimpinan (Rakerpim) Perguruan Tinggi Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah VII Jawa Timur, juga diisi dengan pemberian beberapa penghargaan untuk beberapa kategori dalam Anugerah Kampus Unggul (AKU). Untuk IKIP Budi Itomo, mendapat piagam kategori kampus utama bidang akademik non akademik, pengelolaan, sumberdaya dan pemelitian.
Beberapa kampus di Kota Malang yang meraih kategori unggul yakni, UMM, Unisma dan ITN. Selain itu, beberapa kampus juga meraih kategori penghargaan di bidang dan kategori yang lain.
Sementara itu, Kepala LLDikti Wilayah VII Jawa Timur, Suprapto menjelaskan, penghargaan adalah aktualisasi dan pembinaan bagi perguruan tinggi yang merespon dinamika yang ada. “Untuk pembinaan bagi perguruan tinggi, untuk menghadapi dinamika pendidikan di era revolusi 4.0. Dengan inovasi dan perbaikan, agar tetap bisa fight dengan adanya perubahan. Kami mempunyai catatan- catatan bagi para PT yang merespon kondisi tantangan pendidikan,” tuturnya. (ide/mat)