23 Maret 2025

`

DPMD Kabupaten Malang Gelar Sarasehan Pelestarian Adat Desa

3 min read
Acara sarasehan dalam rangka pelestarian adat desa yang diselengarakan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa di Pendopo Kabupaten Malang.

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR. COM – Ditengah semakin pudarnya generasi sekarang terhadap pemahaman adat dan budaya, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, (DPMD) mengelar sarasehan dalam rangka pelestarian adat desa di Pendopo Kabupaten Malang, Selasa (11/12/2018).

 

Pemaparan oleh Ketua Tim Pengerak PKK Kabupaten Malang, Djajuk Rendra Kresna.

DALAM acara yang diikuti oleh para Kepala Desa dan para tetua adat desa se-Kabupaten Malang, tampil sebagai narasumber salah satunya adalah Ketua Tim Pengerak PKK Kabupaten Malang, Djajuk Rendra Kresna.

Dalam paparannya, Djajuk menekankan pentingnya untuk melestarikan adat budaya dan kearifan lokal masyarakat desa.

Peserta sarasehan pelestarian adat desa.

“Untuk itu rencana pembentukan lembaga adat desa adalah hal yang sangat bagus, karena harus ada keseriusan untuk melakukan upaya pelestarian adat budaya sebagai warisan leluhur,”papar Djajuk.

Untuk itu menurut wanita yang dikenal sebagai Bunda PAUD Kabupaten Malang, para anak muda zaman now perlu dilibatkan dalam kegiatan budaya desa, mereka harus diberi ruang dalam ekspresinya. “Jangan sampai pelestarian adat dan budaya terputus, para anak muda mileneal harus diikut sertakan misalnya dalam kegiatan bersih desa,” jelas Djajuk.

Sementara itu, Kadis PMD Kabupaten Malang, Suwadji menyatakan bahwa salah satu tujuan sarasehan adalah untuk memperkuat akar budaya adat istiadat desa. Untuk itu ada beberapa strategi pengelolaan ragam pelestarian dan pengembangan kapasitas lembaga adat istiadat dan nilai sosial budaya masyarakat, antara lain adalah sebagai berikut ;

Pertama melakukan identifikasi nilai-nilai yang masih hidup dan potensi untuk berkembang dan dilestarikan. Melembagakan adat istiadat sehinga memiliki payung hukum. Pembentukan jaringan kerja sama antar pelaku adat. Serta aktualisasi adat istiadat dan nilai sosial budaya masyarakat melalui event strategis daerah dan masyarakat.

Suwadji pun menjelaskan dengan pelestarian budaya serta adat istiadat akan semakin memupuk semangat gotong royong yang semakin memudar. “Gotong royong sebagai salah satu karakter bangsa jangan sampai hilang, itu adalah warisan budaya kita yang tercermin misalnya dalam upacara bersih desa, dimana melibatkan semua unsur di desa. Hal ini adalah salah satu perekat persatuan di tingkat bawah, yakni desa,”ungkap Suwadji.

Kepada awak media, Suwadji tidak menampik jika saat ini di kalangan para anak muda tenggah terjadi pergeseran nilai budaya, dimana mereka lebih gandrung budaya pop dari luar negeri daripada budaya asli daerah. “Salah satu tujuan sarasehan ini adalah mengikis infiltrasi budaya asing yang semakin massif, dengan memperkuat identitas budaya kita, otomatis itu sebagai filter, jangan sampai budaya kita tergerus oleh budaya asing yang nilai budayanya bertentangan dengan kearifan lokal kita,”beber mantan Kabag Humas Pemkab Malang.

Langkah dari DPMD Kabupaten Malang dengan menggelar sarasehan pelestarian adat desa mendapat apresiasi dari Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Malang, Hari Sasongko. Secara terpisah, Hari menilai sarasehan yang dilakukan adalah langkah konkrit untuk pelestarian budaya dan adat istiadat. “Ini adalah satu hal yang bagus, layak mendapat apresiasi, karena memang upaya pelestarian budaya dan adat selama ini masih belum maksimal,” tegas Hari.

Sebagai pegiat budaya, Hari pun berpesan bahwa akulturasi budaya adalah keniscayaan yang tidak dapat dihindari, namun jangan sampai nilai budaya lokal yang menjadi korban. “Kita harus memperkuat identitas budaya kita sendiri, karena singgungan dan akulturasi antar budaya pasti akan terjadi di era globalisasi ini, jangan sampai pencampuran budaya itu malah mengalahkan budaya lokal kita,”pungkasnya. (diy)