MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Sejumlah dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) bersama Kelompok Peternak Sapi Perah Anjasmoro Agri Lestari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur, merubah kotoran sapi menjadi biogas.


SALAH seorang dosen yang terlibat dalam kegiatan ini, Ali Mahmud, S.Pt. M.Pt, mengatakan, mengolah kotoran sapi menjadi biogas merupakan salah satu solusi mengatasi pencemaran.
“Jika kotoran sapi tersebut tidak dikelola dengan benar, tentu akan menyebabkan pencemaran lingkungan, baik tanah, air, maupun udara. Air dapat terkontaminasi (tercemar) bakteri coli (faecal coliform bacteria) yang banyak terdapat pada kotoran sapi. Sedangkan pencemaran udara disebabkan terutama oleh gas amonia (NH4) yang merupakan hasil dekomposisi kotoran sapi,” terangnya melalui pers rilis yang dikirim Humas UMM, Sabtu (15/01/2022).

Oleh karena itu, masih kata Ali Mahmud, perlu dilakukan suatu cara mengatasi pencemaran (polusi) lingkungan pemukiman. “Teknologi pembuatan biogas dengan bahan baku (substrat) kotoran sapi ini merupakan teknologi tepat guna (TTG) yang mudah diaplikasikan di lapangan, dan sudah terbukti dapat menurunkan terjadinya pencemaran lingkungan,” tegasnya.
Bahkan dengan adanya biogas ini akan diperoleh keuntungan ganda (multiplier effect), yakni biogas sebagai hasil utama, dan pupuk organik (kompos) yang siap dipakai. “Sehingga yang kita tekankan adalah perihal revitalisasi biogas dan optimalisasi filterisasi biogas,” katanya.
Sementara itu, progam pengabdian kepada masyarakat ini melibatkan sejumlah dosen Fakultas Peternakan UMM. Yaitu, Dr. Ir. Aris Winaya, M.Si, MM. IPU, Dr. Ir. Herwintono, MS. Dan Ali Mahmud, S.Pt. M.Pt. serta dua mahasiswa. (div/mat)