Diterpa COVID 2 Tahun, Kunjungan Wisatawan Turun Drastis
2 min readBATU, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Pandemi COVID-19 sejak 2 tahun lalu, berdampak cukup besar bagi industri pariwisata Indonesia. Di Malang Raya (Kabupaten Malang, Kota Malang, Kota Batu), jumlah kunjungan wisatawan hanya 5,2 juta pengunjung. Padahal, pada 2019, sebelum COVID, jumlah kunjungan mencapai 20,4 juta pengunjung.
HAL INI disampaikan anggota Komisi X DPR RI, Dr. Ahmad Basarah, MH, saat Diskusi Promosi Wisata Malang Melalui Event yang diselenggarakan Kemenparekraf RI, di Malang, Jawa Timur, Rabu (27/10/2021). “”Kunjungan wisatawan ke Malang Raya pada tahun 2019 sebelum pandemi mencapai 20,4 juta pengunjung. Setelah pandemi angka kunjungan wisatawan menurun drastis ke angka 5,2 juta pengunjung,” katanya.

Menurut Basarah, penurunan wisatawan ini juga berimbas secara langsung kepada 409 ribu pekerja sektor pariwisata. “Mereka kehilangan pekerjaan. Maka dibutuhkan suatu langkah strategis agar objek-objek wisata di Malang Raya ini dapat dikunjungi wisatawan, baik domestik atau mancanegara,” ujarnya.
Basarah menegaskan, dia punya tugas konstitusional untuk bisa merespon aspirasi, pendapat, masukan, bahkan keluhan dari masyarakat, termasuk para pelaku usaha di Malang Raya.
Dia menerangkan, Malang Raya memliki potensi sektor pariwisata yang sangat besar dan dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Salah satu strategi agar pariwisata di Malang Raya dapat terangkat kembali adalah melakukan suatu strategi marketing, dari promosi, penyiapan destinasi wisata yang betul-betul menjadi destinasi atau objek wisata yang sehat bagi keluarga dan masyarakat,” imbuhnya.
Untuk menarik kembali minat wisatawan, para pelaku wisata juga harus benar-benar menerapkan protokol kesehatan secara ketat agar tidak timbul cluster-cluster baru persebaran COVID-19. “Oleh karena itu protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah harus tetap dijalankan di destinasi wisata,” tegas Basarah. (mat)