Dinas PU Sumber Daya Air Gelar Festival Layang-Layang di Nganteb
2 min read
MALANG, TABLOIDJAWATIMUR. COM – Untuk melestarikan kesenian tradisional, jajaran Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (DPUSDA) Kabupaten Malang, Jawa Timur, kembali menggelar Festival Layang-Layang dalam rangkaian Malang Beach Festival 2018 di Pantai Nganteb, Desa Tumpakrejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang, Minggu (16/09/2018).

ACARA yang diikuti lebih dari 300 peserta dari berbagai daerah di Jawa Timur ini dibuka Bupati Malang, Dr. H. Rendra Kresna, dan disaksikan ribuan wisatawan yang memadati Pantai Nganteb. Sebab, pada saat bersamaan, juga digelar lomba surfing (selancar) yang diikuti 60 peserta dari dalam negeri dan 11 atlit dari luar negeri.

Usai membuka lomba layang-layang, Bupati Malang Dr. H. Rendra Kresna menuturkan, ada nilai budaya yang ingin tetap dilestarikan dalam Festival Layang-Layang Malang Beach Festival 2018 ini. “Kita ingin merangsang untuk kembali mencintai seni tradisional layang-layang hias. Alhamdulillah, partisipasi masyarakat sangat tinggi. Pesertanya tidak hanya dari Malang Raya, tapi juga dari daerah lain. Ada dari kabupaten/kota beberapa provinsi, bahkan dari luar negeri juga ada,” tuturnya.
Selain ingin membudayakan kembali permainan layang-layang yang sekarang sudah mulai terlupakan, lewat kegiatan tersebut, Ketua Partai Nasdem Jawa Timur ini juga ingin mempromosikan wisata pantai di Kabupaten Malang. “Festival layang-layang ini kan merupakan rangkaian acara Malang Beach Festival kedua. Kabupaten Malang inikan mempunyai banyak pantai. Kita ingin mempromosikannya. Salah satunya lewat festival layang-layang ini,” terang Rendra.
Sementara itu, Kordinator Juri Festival Layang-Layang Hias, Hajar Pribadi, mengatakan, ada 350 peserta yang ikut serta dalam lomba layang-layang di Pantai Nganteb ini. “Ada tiga kelas yang dilombakan, yakni kelas lokal, nasional, dan internasional. Yang internasional ada dari Perancis, Inggris dan Australia, serta negara lain. Penilaian kami lihat dari tema yang berbau Kabupaten Malang atau tokoh pewayangan. Namun kami tidak membatasi kreativitas para peserta,” jelas Hajar.
Namun, karena banyaknya peserta dan waktu yang terbatas, terpaksa panita lomba membatasi durasi penerbangan layang-layang. “Untuk waktu terbangnya kami batasi 4 sampai 5 menit, karena banyak sekali yang ikut,”ujar Hajar.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (DPUSDA) Kabupaten Malang, Jawa Timur, Moh. Anwar menjelaskan, peserta lomba layang-layang tahun 2018 ini memang jauh meningkat dibandingkan tahun lalu. “Mereka berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur. Dari Malang Raya juga banyak. Makanya, sejak pagi, ketika angin sudah muncul, lomba langsung kami mulai,” katanya usai mendampingi Bupati Malang Dr. H. Rendra Kresna membuka lomba layang-layang.
Festival Layang-Layang tahun ini dihadiri sejumlah pejabat Kabupaten Malang hingga pusat. Tak ketinggalan anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi Nasdem, Kresna Dewanata Prosakh ikut menyaksikan lomba ini. Bahkan dia juga ikut menaikan layang-layang bersama Wakil Bupati Malang HM. Sanusi. (diy/mat)