12 November 2024

`

Dilahap Si Jago Merah, Bangunan Liar Jadi Abu

2 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Sebuah bangunan liar yang difungsikan untuk rumah, gudang,  dan kandang ayam di pinggir rel kereta api, Jl. Batanghari 4-B, RT 05 – RW 05, Kelurahan Rampal Celaket, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur,  ludes dimakan api, Selasa (13/07/2021).

 

Petugas damkar Kota Malang memadamkan sisa api yang membakar bangunan liar yang difungsikan untuk rumah, gudang, dan kandang ayam di pinggir rel kereta api, Jl. Batanghari 4-B, RT 05 – RW 05, Kelurahan Rampal Celaket, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur, ludes dimakan api, Selasa (13/07/2021).

 

RUMAH yang biasanya ditempati Magdalena Sofia Barat Sukarni (60) itu, diisi beberapa perabot rumah tangga serta beberapa barang bekas. Usai kebakaran, semua bangunan yang terbuat dari kayu itu hanya menyisakan abu.  “Saat kejadian, saya sedang di luar. Baru tahu setelah  api membesar,” terang Sukarni, ditemui di lokasi kejadian.

Api membakar bangunan liar yang difungsikan untuk rumah, gudang, dan kandang ayam di pinggir rel kereta api, Jl. Batanghari 4-B, RT 05 – RW 05, Kelurahan Rampal Celaket, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur, ludes dimakan api, Selasa (13/07/2021).

Lokasi kebakaran yang persis menempel hotel dan karaoke itu, terbakar dengan hebat dan cepat. Tiupan angin yang cukup kencang, menambah percepatan terbakarnya bangunan liar. “Saya sebelumnya tinggal di Jl.  Barumum. Sudah lama tinggal di situ (menunjuk tempat yang terbakar),” lanjutnya.

Salah satu warga sekitar menerangkan,  yang bersangkutan memang tinggal di tempat tersebut sendirian. Namun tidak selalu tidur di tempat itu. “Ya tinggal di situ, biasanya cari barang bekas. Kadang tidur di situ, kadang tidur di depan toko,” terang warga sekitar yang tidak mau disebutkan namanya.

Kebakaran tersebut baru bisa dipadamkan setelah 5 unit mobil damkar tiba di lokasi. Namun kondisi bangunan sudah  habis menjadi abu.  “Kami menurunkan  5 unit mobil damkar. Personil  20 orang. Ada sedikit kesulitan, karena melewati rel kereta. Untungnya dibantu dari kereta api juga untuk memperlambat jadwal kereta api,” terang Kepala Urusan Pelaksana Teknis (KUPT) Damkar Kota Malang, Teguh Budi Wibowo. (aji/mat)