14 Februari 2025

`

Dibuka Plt Bupati Malang, Pasar Lebaran Diserbu Masyarakat

3 min read
Istri Plt Bupati Malang, Hj. Anis Zaida Sanusi, melepas balon saat pembukaan Pasar Lebaran di Gondanglegi, didampingi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Malang, Panjtaningsih SR dan Plt Bupati Malang, HM Sanusi.

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR. COM – Pasar Lebaran yang digelar Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (25/06/2019) dan Minggu (26/05/2019) di halaman Kantor Kecamatan Gondanglegi, diserbu masyarakat. Mereka suka cita mendatangi bazar yang menjual kebutuhan pokok (sembako) dengan harga murah tersebut.

 

PADA PASAR LEBARAN ini, Disperindag memberikan harga lebih murah dari pada  harga pasar, karena ada subsidi hingga  Rp 2.000 per kilogramnya.

Plt Bupati Malang, HM Sanusi, meninjau stand peserta Pasar Lebaran di Gondanglegi, didampingi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Malang, Panjtaningsih SR.

Karena harga  yang sangat murah, tak selang beberapa saat setelah acara  dibuka Plt. Bupati Malang, Drs. HM Sanusi, MM, Sabtu (25/05/2019) pagi ini pun langsung diserbu warga yang sudah berjubel di sekitar stand bazar sejak pagi. “Yo murah pol Mas. Harga elpiji 3 kg di luar paling murah Rp 18.000 per tabung. Di sini hanya Rp 16.000 per tabung,” kata Solehah, salah satu pembeli, Sabtu (25/05/2019) di sela-sela belanja.

Plt Bupati Malang, HM Sanusi, menyerahkan bantuan kepada masyarakat tak mampu didampingi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Malang, Panjtaningsih SR.

Menurut HM Sanusi, Pasar Lebaran ini digelar sebagai upaya menghadapi permintaan kebutuhan bahan pokok di masyarakat yang  cenderung terus meningkat menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Plt Bupati Malang, HM Sanusi memberikan bantuan kepada anak-anak yang menari saat pembukaan Pasar Lebaran di Gondanglegi.

“Lonjakan harga yang tinggi tentu akan membebani dan mengurangi daya beli masyarakat, terutama dari kalangan keluarga kurang mampu. Namun demikian, ada hal yang patut kita syukuri bersama bahwa perekonomian di Kabupaten Malang memperlihatkan trend yang positif. Hal ini tercermin dari perkembangan harga yang stabil dengan persediaan berbagai kebutuhan masyarakat yang memadai. Pada beberapa komoditas, mungkin mengalami kenaikan. Tetapi masyarakat tidak perlu khawatir, karena Pemerintah Kabupaten Malang akan senantiasa bekerja maksimal guna menjaga agar harga dan stok kebutuhan pokok tetap stabil dan tidak mengalami lonjakan harga,” kata Sanusi.

Dia menambahkan, selama bulan Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri, Pemerintah Kabupaten Malang mengantisipasi terjadinya kenaikan harga. Selain itu tetap menjaga agar distribusi bahan kebutuhan pokok lancar. “Dengan demikian diharapkan selama bulan suci Ramadhan, masyarakat dapat melaksanakan ibadah dengan tenang dan dapat merayakan Idul Fitri dengan aman, khidmat,  dan penuh suka cita,” katanya.

Menurut Plt. Bupati Malang ini, dari sisi harga,  barang yang dijual di Pasar Lebaran ini  relatif murah. Selain itu, Pasar Lebaran diharapkan dapat memfasilitasi pengembangan pasar produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), sekaligus sejalan dengan semangat menggelorakan ekonomi kerakyatan di wilayah Kabupaten Malang.

”Kepada para peserta Pasar Lebaran,  terutama dunia usaha, saya berharap agar dapat berpartisipasi secara berkala. Tidak hanya untuk membuka pasar, tetapi juga untuk memacu rasa kepedulian kepada masyarakat sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan. Pasar Lebaran ini hendaknya dapat digunakan sebagai pemacu semangat bekerja lebih keras, sekaligus meningkatkan hubungan kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Malang dengan stakeholder lainnya. Dengan sinergitas yang baik, perekonomian akan semakin berkembang dan kesejahteraan juga akan semakin meningkat,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Malang, Panjtaningsih SR, menjelaskan, ada beberapa kebutuhan pokok (sembako) yang dijual di pasar lebaran ini. Di antaranya, gula pasir sebanyak 6 ton, beras 4 ton, minyak goreng 2,5 ton, tepung terigu 2 ton, gas LPG 3 kg sebanyak 1.000 tabung.

“Khusus gas LPG, hanya dijual dengan harga Rp 16.000 per tabung. Sedangkan gula pasir, beras, minyak goreng, dan tepung terigu, dijual dengan harga di bawah harga pasaran, karena ada subsidi Rp 2.000 per kilogramnya. Tujuannya jelas, ingin membantu masyarakat menjelang Hari Raya Idul Fitri,” katanya.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, pada pasar lebaran tahun ini, Disperindag juga menggandeng 100 perusahaan dan instansi terkait yang ada di wilayah Kabupaten Malang. Di antaranya, PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), PT. Indomarco Adi Prima, PT. Indomarco Prismatama, PT. Sumber Alfaria Trijaya, PT. Lion Superindo, Giant Swalayan, DPC Hiswana Migas, Donkin Donut, PKK dan Dharma Wanita Kabupaten Malang, PG. Krebet Baru, PG. Kebon Agung, Sub Divre Bulog.

Selain itu, sebanyak 5 Koperasi, 60  UKM, 4 Unit Pengelola Pasar Daerah (UPPD) yang meliputi Pasar Gondanglegi, Pasar Turen, Pasar Krebet, dan Pasar Bululawang, juga mengikuti Pasar Lebaran yang diselenggarakan Disperindag Kabupaten Malang tahun ini di Gondanglegi.

“Beberapa Dinas dan Badan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Malang juga ikut dalam acaran ini. Di antaranya, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan; Dinas Perikanan;  Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan; Dinas Ketahanan Pangan; Dinas Koperasi dan Usaha Mikro; Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa; Asosiasi Pasar Tani (ASPARTAN) Dinas Tanaman Pangan, Hortikultuta dan Perkebunan Kabupaten Malang,” terang Panjtaningsih SR. (iko/mat)