22 Maret 2025

`

Dampak Invasi Rusia ke Ukraina, Dosen UM Sulit Ambil Uang Tunai

2 min read
"Saya hampir 5 tahun berada di Russia (2017). Semoga di penghujung tahun ini lulus," harapnya.

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Dampak invasi Rusia ke Ukraina ikut dirasakan warga negara Indonesia yang tinggal di Rusia. Salah satunya, Febry Wijayanti, SE, ME, dosen ekonomi di Universitas Negeri Malang (UM), Jawa Timur, yang menempuh gelar doktor di Ural Federal University, Russia.

 

Febry Wijayanti

FEBRY Wijayanti adalah salah satu dari sekitar 700 mahasiswa Indonesia yang tengah melanjutkan kuliah di Rusia. Melalui zoom bersama Humas UM, belum lama ini, Febry Wijayanti menjelaskan, ini adalah tahun terahir ia menempuh gelar doktor di sana. “Saya hampir 5 tahun berada di Russia (2017). Semoga di penghujung tahun ini lulus,” harapnya.

Menurutnya, para mahasiswa Indonesia di sana masih tetap bisa menjalani keseharian mereka seperti biasa. “Di sini aman- aman saja. Setiap hari aktivitas seperti biasanya. Hanya saja banyak berita yang menghebohkan. Tapi alhamdulillah masih aman,” jelasnya.

Namun Febry Wijayanti bersama warga negara asing lainnya mulai  merasa kesulitan mengambil uang tunai. Karena layanan pembayaran non-tunai, seperti GooglePay dan ApplePay,  sudah tidak bisa digunakan. Pihak KBRI juga mengimbau warga Indonesia untuk selalu memiliki uang tunai yang cukup. Namun untuk menarik uang tunai tidak mudah.

Mata uang rubel pun melemah. Jika sebelumnya 1 rubel bisa setara dengan Rp 190. Kini turun menjadi hanya sekitar Rp 130. “Nilai valuta asing yang sedang naik turun menyebabkan kami juga kesulitan menukar uang,” jelasnya.

Tidak hanya sulit mendapatkan uang tunai. Harga sembako dan berbagai produk pun melonjak. Kini harga harga produk impor naik hingga 20 persen, sedangkan sembako naik hingga 5 persen.

Terakhir, situs-situs media sosial kini hanya bisa diakses menggunakan VPN (Virtual Private Network) yang berbayar.  “Mulai beberapa hari lalu akses ke Facebook, Instagram maupun Twitter sudah sangat pelan sekali. Bahkan Twitter dari tiga hari yang lalu sudah tidak bisa dibuka,” ujar dosen UM ini.

Walau begitu alumni Sarjana Ekonomi Universitas Brawijaya (2012), Magister Ekonomi Universitas Brawijaya (2015) ini   tetap menjalani keseharian seperti biasa.

Sementara itu, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Moskow telah mengeluarkan surat edaran yang mengimbau para warga negara Indonesia di Rusia untuk selalu menjaga diri dan menghindari kerumunan masyarakat. Mereka juga diimbau untuk selalu membawa dokumen pribadi dan terus mengikuti perkembangan situasi saat ini, baik melalui berita lokal maupun internasional.  (div/mat)