
MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Seluruh sekolah di Kota Malang, Jawa Timur, mulai melakukan persiapan menyambut pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas, menyusul semakin melandainya kasus omicron dalam beberapa pekan terakhir. Salah satunya adalah kesiapan orang tua murid untuk memberikan izin anaknya agar mengikuti PTM terbatas.
HAL INI disampaikan Suwarjana, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang. “Sekolah-sekolah sudah siap semua. Namun tetap ada izin dari orang tua melalui google form. Masyarakat juga sudah siap dan saya yakin 90 persen masyarakat setuju PTM terbatas,” katanya, Minggu (13/03/2022) siang.
Suwarjana menjelaskan, keputusan menggelar PTM terbatas, telah tertuang pada Surat Edaran (SE) Nomor 421/1193/35.73.401/2022. Isinya, semua sekolah jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), beserta satuan pendidikan non formal, diperkenankan menggelar PTM terbatas.
Dalam surat edaran tersebut juga dituliskan beberapa ketentuan perihal pelaksanaan PTM terbatas. Seperti, jumlah peserta didik dan lama belajar di sekolah, serta imbauan protokol kesehatan di sekolah.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang, Erik Setyo Santoso, belum lama ini menjelaskan, kasus omicron sudah melandai beberapa minggu ini di Kota Malang, Bahkan Pemerintah Kota Malang Senin (14/3/2022) akan menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM). “Karena perkembangan COVID-19 Kota Malang, sudah melandai. Pak Wali Kota sudah berencana Senin pertemuan tatap muka mulai diberlakukan,” katanya.
Tererpisah, Universitas Negeri Malang (UM) juga sudah mempersiapkan perkuliahan tatap muka. Rektor UM, Prof Dr AH Rofi’uddin mengungkapkan, pembelajaran yang dilakukan dengan model blanded learning. “UM memang menggunakan model blanded. Sehingga, ada luring dan daring yang digabung. Itu sudah diatur sedemikian rupa,”.jelasnya
Dalam mekanisme perkuliahan mendatang, 50 persen mahasiswa akan datang secara luring di ruang kelas. Penentuannya pun dilakukan secara otomatis berdasarkan sistem. Sehingga, mekanisme perkuliahan akan semakin tertata. “Saya harap kondisi sudah semakin membaik, sehingga perkuliahan dapat dilaksanakan secara luring sepenuhnya,” harap rektor. (div/mat)