20 April 2025

`

Bupati Minta Satpol PP Ikut Cegah Radikalisme dan Terorisme

2 min read
Bupati Malang, HM Sanusi menyerahkan hadiah.

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR. COM – Radikalisme dan terorisme masih menjadi ancaman bagi semua negara di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Bahkan, ancaman ini cenderung meningkat. Untuk membentenginya, Bupati Malang, HM Sanusi memerintahkan Satpol PP Kabupaten Malang ikut berperan aktif untuk melakukan pencegahan dan deteksi sejak dini.

 

PERINTAH ini ia sampaikan saat membuka Sarasehan Radikalisme dan Terorisme  yang diselenggarakan Satpol PP di Pendopo Agung Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (19/12/2019) pagi. “Secara khusus,  dalam  sarasehan ini, saya menginstruksikan kepada Satpol PP dapat mengambil peran dan berkontribusi pada upaya pencegahan dan deteksi dini. Tugas ini  bukan tugas tambahan atau tugas baru, karena pada dasarnya mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat adalah bagian dari tugas pokok Satpol PP,” katanya.

Kepala Satpol PP Kabupaten Malang, Nazarudin Hasan menyampaikan laporan sarasehan.

Bupati meminta agar pengawasan dilakukan dari berbagai sektor, mulai tingkat RT/RW, desa, hingga ke tingkatan yang lebih tinggi,  agar tidak terjadi gesekan di masyarakat. “Ini bisa dilakukan dengan cara pembinaan, sarasehan, dan sebagainya agar  tercipta Kabupaten Malang yang indah, damai,  dan saling menghargai satu sama lain,”  harapnya.

Para pemenang usai menerima penghargaan dari Bupati Malang.

Terkait dengan radikalisme dan terorisme, mantan Wakil Bupati Malang ini menjelaskan, radikalisme dan terorisme sudah menjadi ancaman yang bersifat global. “Hampir semua  negara di belahan dunia sedang menghadapi ancaman tersebut. Di Kabupaten Malang,  perlu kita waspadai pergerakan kaum radikal yang telah bergerak secara terstruktur dan sistematis, guna mencari anggota baru, ” jelasnya.

Para peserta sarasehan yang digelar Satpol PP Kabupaten Malang.

Dia menjelaskan, ada beberapa ancaman yang perlu diwaspadai. Pertama, ancaman terkait radikalisme dan terorisme. Kedua, ancaman kamtibmas sebagai efek lanjutan dari dinamika politik nasional pasca Pemilu 2019. Ketiga, ancaman terhadap toleransi. “Polarisasi dalam Pemilu 2019 yang lalu begitu masif. Bahkan secara terang-terangan telah mengemukakan politik identitas yang dapat menjadi faktor pemecah persatuan dan kesatuan bangsa. Berbagai tindakan intoleran awalnya adalah tindakan dalam skala kecil yang cenderung diremehkan, dan baru disadari ketika tindakan tersebut telah terjadi dalam skala besar,” jelas Sanusi.

Para peserta sarasehan yang digelar Satpol PP Kabupaten Malang.

Sementara itu, Plt Asisten Pemerintah dan kesejahteraan Rakyat Sekda Provinsi Jawa Timur, Dr. Himawan Estu Bagijo, SH,MH, memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Malang yang telah memelihara situasi yang aman dan kondusif. “Saat ini kita memasuki dinamika pembangunan yang cukup kongkret sebagai dampak dari globalisasi,” katanya.

Selain menggelar sarasehan, Satpol PP  juga mengadakan  lomba siskamling antar Satuan Perlindungan Masyarakat (Linmas) se Kabupaten Malang, bulan lalu. Menurut Kepala Satpol PP Kabupaten Malang, Nazarudin Hasan, lomba siskamling Ini digelar dengan tujuan untuk menumbuhkan kembali sistem keamanan lingkungan yang saat ini mulai ditinggalkan masyarakat.

“Bisa dikatakan, saat ini, siskamling sedang mati suri. Itu sebabnya kami ingin menghidupkan kembali siskamling yang  memiliki peran sangat penting di sebuah wilayah. Melalui siskamling, masyarakat dapat mendeteksi secara dini gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat,” jelas Nazarudin.

Pada kesempatan  yang sama, Bupati Malang, HM Sanusi, menyerahkan sejumlah bantuan. Di antaranya, tabungan kepada 3.300 anak yatim sejumlah  Rp 1.650.000.000. Masing- masing anak  diberi  Rp 500.000 serta menyerahkan bantuan sembako. (roz/mat)