21 April 2025

`

Bupati Malang: Penyebab Kegagalan Rumah Tangga Karena Perselingkuhan

3 min read

MALANG,TABLOIDJAWATIMUR. COM – Plt. Bupati Malang, Drs. H.M. Sanusi, MM, mengingatkan,  banyak keluarga yang gagal membina rumah tangga karena dampak perceraian. Salah satu penyebab kegagalan itu adalah akibat perselingkuhan.

 

Plt Bupati Malang, HM Sanusi didampingi istri, Ny. Anis Zaida, menyuapi penari saat menghadiri harganas di Kasembon, Kabupaten Malang.

 

HAL INI disampaikannya saat peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) XXVI tahun 2019 yang sekaligus menjadi rangkaian peringatan Hari Jadi Kabupaten Malang ke-1259 yang dipusatkan di Lapangan Desa Bayem, Kecamatan Kasembon,  Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa (03/09/2019) pagi.

Kepala Dinas Kependudukan dan Keluarga Berencana Kabupaten Malang, Sri Wahyuni Pudjilestari, penyelenggara harganas tahun 2019.

“Allah SWT mengajarkan kepada kita untuk membina keluarga agar terhindar dari cobaan. Hartanya banyak, tetapi keluarga terpecah belah, pasti tidak nyaman. Lebih baik harta cukup, namun keluarga sejuk dan sejahtera. Itulah idaman semua keluarga. Selain itu, banyak keluarga gagal, karena dampak perceraian, salah satunya akibat perselingkuhan. Jangan sampai seperti itu,” katanya depan ribuan undangan.

Plt Bupati Malang, HM Sanusi bersama istri, Ny. Anis Zaida menghadiri harganas di Kasembon, Kabupaten Malang.

Peringatan Harganas tahun ini mengusung tema secara nasional, “Cinta Keluarga, Cinta Terencana”.

Hadir dalam kegiatan tersebut,  Yen Rizal Makmur,  perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Kepala Dinas Kependudukan dan Keluarga Berencana Kabupaten Malang, Sri Wahyuni Pudjilestari bersama sejumlah Kepala OPD, Camat se Kabupaten Malang, Muspika Kecamatan Kasembon, dan seluruh Kepala Desa se Kecamatan Kasembon, serta para kader Keluarga Berencana se Kabupaten Malang.

Menurut Sanusi, keluarga sebagai unit terkecil dalam struktur masyarakat, memiliki peran strategis dalam menentukan keberhasilan pembangunan bangsa. Terwujudnya keluarga bahagia, sejahtera, dan mandiri adalah harapan bangsa. Sanusi pun mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Malang untuk terus mendukung pembangunan kependudukan, keluarga berencana,  dan pembangunan keluarga.

“Upaya membangun keluarga itu bukan hanya upaya pengendalian laju pertumbuhan penduduk, namun juga pembangunan sumber daya manusia melalui pembangunan ketahanan keluarga dan remaja, serta pemberdayaan ekonomi keluarga. Melalui keluarga dapat menanamkan nilai-nilai luhur yang religius, berkarakter, sopan santun,  dan kebajikan,” katanya.

Pemerintah Kabupaten Malang saat ini berhasil mengembangkan program inovatif berupa Program CONTRA WAR (Contraceptive For Woman At Risk). Program ini mampu menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi hingga 50 persen.

”Keberhasilan ini harus diteruskan dan lebih dimantapkan. Semoga semua organisasi perangkat daerah di Kabupaten Malang, terus berinovasi dalam upaya memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.  Sebab, jmlah penduduk kita masih terus mengalami pertumbuhan. Kondisi tersebut jelas akan berdampak pada penyediaan sarana dan prasarana pendidikan, lapangan kerja, dan kebutuhan lain, dalam menunjang kesejahteraan penduduk. Pemkab Malang terus berusaha memberikan pelayanan dasar, antara lain pendidikan, kesehatan, infrastruktur, perumahan rakyat, etertiban, keamanan, dan ketenteraman,” terangnya.

Berdasarkan hasil Survey Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun 2016, laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Malang sebesar 0,62%. Angka ini  masih berada di atas rata-rata Provinsi Jawa Timur sebesar 0,56%. Sedangkan angka kelahiran total atau fertility rate (TFR) Kabupaten Malang sebesar 2,06, juga masih berada di atas rata-rata Provinsi Jawa Timur sebesar 1,91. Kondisi seperti ini tentu harus segera diperbaiki, minimal di bawah rata-rata Provinsi Jawa Timur.

Bupati menyebut, guna mewujudkan Kabupaten Malang yang istiqomah dan memiliki mental bekerja keras, dalam rangka mencapai kemajuan pembangunan yang bermanfaat nyata untuk rakyat berbasis pedesaan, perlu didukung  sumber daya manusia yang memiliki daya saing. Sanusi pun mengajak masyarakat, lembaga swadaya masyarakat dan para orang tua, serta keluarga, untuk bersatu padu menyukseskan pembangunan kependudukan dan keluarga berencana.

”Sesuai tema peringatan Harganas tahun ini, ‘Cinta Keluarga Cinta Terencana’, mari bersama-sama kita  pupuk dan pelihara kesetiakawanan, kasih sayang, dan solidaritas, dalam pembangunan kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga. Guna mewujudkan keluarga berkualitas dan mandiri, yang menjadi tumpuan masa depan bangsa di masa datang,” harapnya. (iko/mat)