MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Bupati Malang, HM Sanusi, menyerahkan bantuan sembako untuk warga Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, Jawa Timur, yang terdampak banjir, Jumat (04/11/2022) siang.


BERSAMA Dandim 0818 Malang-Batu Letkol Inf Taufik Hidayat, Wakapolres Malang Kompol Rizki Tri Putra Errika Adi Wijaya, anggota DPRD, sejumlah pimpinan perangkat daerah, Ketua Baznas, dan beberapa pihak lain yang terkait, Bupati Malang juga meninjau SDN 02 Lebakharjo, TK Dharma Wanita, pemukiman penduduk yang terendam banjir di RT 17 – RT 27, serta tanggul kali glidik.

“Untuk warga yang terdampak kami berikan bantuan sembako sebagai upaya penanganan awal korban banjir. Sedangkan rumahnya yang rusak akibat longsor juga kami bantu semen, sumbangan dari MTC (Malang Tahes Club),” kata bupati seraya menjelaskan saat ini pemkab masih menghitung kerusakan akibat banjir.
Seperti diberitakan, Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, Jawa Timur, kembali diterjang banjir dan tanah longsor, Kamis (03/11/2022) malam, sekitar pukul 19.00 WIB. Tak ada korban jiwa, namun 189 rumah, sekolah, mushola, masjid, dan 100 hektar lahan pertanian terendam banjir.

Kepala Desa Lebakharjo, Sumarno, menjelaskan, fasilitas umum yang terdampak banjir dan tanah longsor di antaranya SDN 2 Lebakharjo, TK Dharma Wanita, Mushola Al Ikhlas di RT 23 dan 27, Masjid Kresek, tanggul kalisat jebol, dam kalisat jebol, tanggul sungai sengkaringan jebol, jalan Sukomaju A, Sukomaju B, jalan Sukomaju B – Lebaksari (Tumpak Winong) tertimbun longsor.
“Total kerugian sekitar Rp 2 miliar. Karena ada 100 hektar lahan pertanian yang ada tanamannya ikut terendam banjir. Kebutuhan mendesak di antaranya alat berat, sembako, selimut, peralatan dapur, peralatan bersih-bersih, dan sebagainya,” terang Sumarno, Jumat (04/11/2022) malam.
Mantan anggota DPRD Kabupaten Malang 2014 – 2019 ini menjelaskan, banjir dan tanah longsor berawal saat hujan yang turun terus-menerus pada Kamis (03/11/2022) petang, pukul 17.00 WIB – 21.00 WIB. “Hujan turun dengan sangat deras. Setelah itu terjadi banjir yang disertai material lumpur dan tanah longsor di beberapa titik. Akibatnya, sebanyak 189 rumah penduduk terendam air,” jelasnya. (iko/mat)