Bupati, Kapolres, Wartawan Melawan Berita Hoax
2 min readMALANG, TABLOID JAWA TIMUR.COM – Bupati Malang Dr. H. Rendra Kresna, Kapolres Malang AKBP Setyawan Yade Ujung, bersama wartawan yang tergabung dalam Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Korda Malang Raya dan sejumlah pejabat lainnya, kompak melawan berita hoax.

HAL INI disampaikan saat diskusi publik “Ayo Jadi Pelopor Anti Hoax dan Melek Media” di Pendopo Agung Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa (08/05/2018) yang digelar Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Korda Malang Raya. Tiga narasumber hadir dalam kegiatan ini. Antara lain Imam Wahyudi (Dewan Pers), Sugeng Winarno (Ketua Aspikom Jatim) dan Nikmah Solikah (Presenter TV One).
Rendra Kresna menyampaikan, sosialisasi anti hoax harus terus dilakukan sepanjang waktu dan setiap ada kesempatan. “Jangan ada istilah satu, dua, tiga kali dalam melakukan sosialisasi. Kalau bisa sepanjang hari terus melakukan sosialisasi terkait waspada berita hoax,” katanya.
“Berita hoax ini tidak akan pernah berhenti, karena ia akan terus mencari peluang agar masyarakat teledor, termakan, kemudian melakukan kegiatan yang menjadikan sesuatu tidak bermanfaat. Apalagi sampai tercipta kebencian-kebencian,” terang Bupati Malang.


Ketua Partai Nasdem Jawa Timur ini pun menyampaikan terima kasih kepada IJTI dalam mempelopori masyarakat menjadi yang terdepan untuk menolak berita hoax. Ia juga mengajak para kepala desa di Kabupaten Malang turut menjadi pelopor anti hoax di wilayahnya masing-masing.
“Mari bersama-sama mengajak masyarakat harus bisa memilah terlebih dahulu berita yang diterimanya. Informasi yang didapat jangan langsung ditelan mentah-mentah, namun harus dicek terlebih dahulu kebenarannya,” harapnya.
Diskusi publik “Ayo Jadi Pelopor Anti Hoax dan Melek Media” yang digelar Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Korda Malang Raya ini dihadiri ratusan kepala desa se Kabupaten Malang dan sejumlah undangan. Acara juga diisi dengan kegiatan donor darah, kerjasama dengan PMI Kabupaten Malang.
Ketua IJTI Korda Malang Raya, Edi Cahyono menjelaskan, IJTI adalah organisasi profesi wartawan yang diakui Dewan Pers, seperti halnya PWI dan AJI. “Di Malang, usianya baru sekitar 4 tahunan. Namun banyak sudah yang kami lakukan untuk masyarakat. Salah satunya diskusi publik ini,” katanya. (mat)