Bukan Desa Kaleng-kaleng, Tiap Tahun Pujon Kidul Selalu Dapat Penghargaan
3 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Desa Pujon Kidul, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur, memang bukan desa kaleng-kaleng. Sejumlah penghargaan berhasil diraih, baik skala kabupaten, provinsi, maupun nasional. Bahkan setiap tahun selalu mendapat penghargaan skala nasional, seperti yang baru saja diraih tahun 2022 ini.
YA, DI PENGHUJUNG 2022 ini, Pujon Kidul kembali menorehkan prestasi terbaik tingkat nasional. Ini setelah dalam ajang Anugerah Nugraha Karya yang diselenggarakan Bank Rakyat Indonesia (BRI), Desa Pujon Kidul dinobatkan sebagai Juara 1 Desa Brilian Nasional tahun 2022, Jumat (23/12/2022) di Jakarta.
Penghargaan ini melengkapi penghargaan yang sudah didapat tahun-tahun sebelumnya. Di antaranya, pada 2017 dinobatkan sebagai Desa Wisata Agro dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT). Pada 2018 sebagai Desa Inspiratif Nasional dari Kemendes PDTT.
Pada 2018 meraih Indonesia Sustainable Tourism Award (ISTA) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Pada 2018 Juara 1 Nasional Pokdarwis Kategerori Mandiri. Tahun 2020 penghargaan Desa Wisata Berkelanjutan dari Kemenparekraf. Tahun 2021 penghargaan 7 Desa Wisata Mandiri Inspiratif dari Kemenparekraf.
Kepala Desa Pujon Kidul, Udi Hartoko, menjelaskan, khusus dalam ajang Anugerah Nugraha Karya yang diselenggarakan Bank Rakyat Indonesia (BRI), total ada 1.000 desa se Indonesia yang ikut dalam lomba ini. Panitia membagi mereka dalam tiga kelompok, yakni best 1, 2, dan 3. “Dari 1.000 desa tersebut, panitia menyeleksi, dipilih 40 desa,” katanya saat dihubungi via HP, Sabtu (24/12/2022) siang.
Selanjutnya, panitia melakukan seleksi lagi, dari 40 desa disaring lagi, tinggal 15 desa. Dalam tahapan ini, masih kata Udi Hartoko, panitia melakukan penilaian lagi. Beberapa yang dinilai di antaranya, video, visi misi desa, potensi desa yang dilakukan sejak sebulan yang lalu.
“Puncaknya pada 21 Desember 2022, sebanyak 15 finalis ini menyajikan materi di hadapan tim akademisi dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) serta Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT). Dalam sesi ini, kami —–Kades Pujon Kidul, Direktur Bumdes, serta Mantri Desa (BRI)—- memaparkan materi di dalam satu ruangan selama sekitar 1 jam,” kata Udi Hartoko.
Setelah itu, panitia menetapkan 5 terbaik dari 15 peserta ini, untuk tampil di panggung saat grand final. Lima desa terbaik ini, yang terdiri dari Pujon Kidul (Kabupaten Malang, Jawa Timur), Pecatu (Bali), Menggulung Kidul (Kabupaten Purworejo, Jateng), Binor (Probolinggo, Jatim), dan Mijen (Kudus, Jatim), diberi pertanyaan lagi oleh dewan juri yang terdiri dari Direktur BRI, Kemenparekraf, serta Kemendes PDTT.
“Alhamdulillah, hasil akhirnya, kami terbaik dan juara satu. Kami memenuhi semua nilai. Kelembagaan bumdes, sinergitas dengan BRI, salah satu stakeholeder yang mendukung visi misi pembangunan desa. Dan yang tak kalah pentingnya adalah kami dinilai sebagai salah desa wisata yang arah pembangunannya desa wisata berkelanjutan,” katanya.
Terpisah, Camat Pujon, Drs. Kasiyanto, MM, sangat bersyukur dengan keberhasilan yang diraih ini. Dia juga memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada masyarakat Pujon Kidul. “Alhamdulillah usaha keras yang dilakukan Pujon Kidul membuahkan hasil yang sangat bagus. Koordinasi, kerjasama, pembinaan yang kita lakukan selama ini membuahkan hasil yang memuaskan. Semoga hasil ini dapat pertahankan, bahkan ditingkatkan,” katanya. (bri/mat)