Buka SPAB di Tulungagung, Ini Pesan Anggota Komisi E DPRD Jatim
2 min readTULUNGAGUNG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur bersama Sekber Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Jawa Timur, menggelar Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di SMAN 1 Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung, Rabu – Kamis (26 – 27/07/2023).
ANGGOTA Komisi E DPRD Provinsi Jatim, Siti Mukiyarti, yang hadir di SMAN yang berada di Jalan Dr. Wahidin Sudiro Husodo No.12, Kedung Indah, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung, itu mengungkapkan, siklus bencana akan tetap ada. “Karena itu kita harus kenali ancamannya, siapkan strateginya, kurangi resikonya, dan siap untuk selamat,” katanya saat membuka SPAB.
Sekitar 100 peserta yang terdiri dari siswa, tenaga pendidik dan kependidikan, serta stakeholder sekolah, ikut dalam SPAB selama dua hari ini. Mereka mendapat berbagai materi tentang kebencanaan dari SRPB Jatim, Aslichatul Insiyah, Djumadi, dan Doddy Prakasa.
Di hari pertama, peserta mendapatkan materi tentang potensi bencana di Tulungagung dan paparan Permendikbud No. 33 Tahun 2019 tentang Satuan Pendidikan Aman Bencana.
Para guru dan tenaga kependidikan mengikuti sesi Focus Group Discussion (FGD) penyusunan Kajian Resiko Bencana (KRB) di aula sekolah. Sedangkan para siswa mengikuti sesi pengenalan kebencanaan di Mobil Edukasi Penanggulangan Bencana (Mosipena), pertolongan pertama gawat darurat (PPGD), dan peningkatan literasi kebencanaan via perpustakaan dan visual digital Mosipena.
Sedangkan di hari kedua, Kamis (27/07/2023), digelar simulasi dan evakuasi bencana gempa bumi, pemadaman kebakaran, serta penggunaan alat pemadam api tradisional (APAT) dan ringan (APAR). Setelah kegatan berjalan paripurna, kemudian ditutup dan diakhiri dengan penyerahan dokumen KRB.
Hadir dalam kegiatan ini, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan (Kabid PK) BPBD Jatim Mohammad Chisjqiel, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Tulungagung Robinson P Nardeak, Wakil Kepala SMAN 1 Kedungwaru Eko Boedi, Kabid PK BPBD Tulungagung Mokhamad Fairuza Alhida, serta narasumber dari Dinas Pendidikan Tulungagung, Sunaryo. (bri/mat)