24 Maret 2025

`

Bu Jajuk Rendra Kresna Canangkan Gerakan Sadar Wisata

2 min read
Ketua Tim Pengerak PKK Kabupaten Malang, Jajuk Rendra Kresna menyerahkan hadiah kepada para pemenang pokdarwis.

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR. COM – Ketua Tim Pengerak PKK Kabupaten Malang, Jawa Timur,  Ny. Jajuk Rendra Kresna, membuka Pencanangan Gerakan Sadar Wisata dan Aksi Sapta Pesona, di Hutan Pinus Semeru, Desa Sumberputih, Kecamatan Wajak, Selasa (03/07/2018).

 

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang, Made Arya Wedantara bersama staf.

JAJUK menyampaikan, sesuai visi Kabupaten Malang, Madep Mantep Manetep, ada tiga program prioritas yang dijalankan Pemerintah Kabupaten Malang, yakni pengentasan kemiskinan, pengembangan sektor pariwisata dan pelestarian lingkungan.

“Ketiga program tersebut sebenarnya saling terkait. Dengan geografis Kabupaten Malang,  kita mempunyai pesona alam, mulai dari pegunungan sampai pantai. Jika itu dikelola, maka akan menjadi wisata unggulan. Pada akhirnya pendapatan masyarakat akan meningkat, kemiskinan otomatis menurun. Tapi agar wisata alam tetap lestari,  maka pelestarian lingkungan harus betul – betul terjaga,” jelasnya.

Ketua Tim Pengerak PKK Kabupaten Malang, Jajuk Rendra Kresna membuka Pencanangan Gerakan Sadar Wisata dan Aksi Sapta Pesona di Hutan Pinus Semeru, Desa Sumber Putih, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Dalam kesempatan yang sama, isteri Bupati Malang ini meminta agar Pencanangan Gerakan Sadar Wisata dan Aksi Sapta Pesona tidak hanya sebatas seremonial belaka. “Perlu keberlanjutan dengan peran aktif masyarakat yang peduli dan sadar wisata berbasis lingkungan. Dengan begitu bisa mendongkrak perekonomian masyarakat. Jangan sampai kegiatan semacam ini berhenti sampai di sini,” harapnya.

Jajuk berharap, dari 378 desa yang ada di Kabupaten Malang, semua mempunyai kelompok sadar wisata (Pokdarwis) dengan keunikan masing-masing. “Seperti tempat wisata HPS (Hutan Pinus Semeru), tempat wisata seperti ini kan sudah ada di daerah lain. Untuk membuat beda, harus ada nilai lain yang bisa dijual. Untuk itu perlu peran aktif masyarakat sekitar. Misalnya, dengan membuat  acara wisata apa yang bisa menarik wisatawan,” katanya.

Menurutnya, pengembangan potensi desa untuk menuju desa wisata semestinya sudah tidak berkendala lagi, karena selama ini selalu terbentur pada masalah pembiayaan. “Tiap desa kan sekarang mempunyai DD /ADD yang nilainya tidak kecil. Dari situ kan bisa dianggarkan pendanaannya,” jelas Bunda PAUD  Kabupaten  Malang ini.

Secara terpisah,  Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten  Malang, Made Arya Dewantara menyatakan,  sampai  saat ini, dari 378 desa yang ada, sudah 80 desa yang mempunyai Pokdarwis. Padahal targetnya hingga tahun 2021, hanya  100 Pokdarwis sudah terbentuk.

“Dari 378 desa yang sudah mempunyai Pokdarwis 80 desa. Sedangkan destinasi wisata ada 168 wisata lokal. Ke depan kita akan terus membina dan menambah Pokdarwis di desa-desa yang mempunyai potensi wisata,” jelas Made.

Di samping itu,  Disparbud juga selalu mempromosikan lokasi wisata desa, dengan tujuan untuk memancing desa lain agar berbuat hal yang sama. “Tugas kita kan promosi wisata, namun kita juga melakukan sosialisasi sadar wisata melalui kepala desa maupun camat dan masyarakat. Kita bangkitkan kemauan mereka, bahwa setiap desa jika mau diolah mempunyai potensi wisata sendiri-sendiri. Tinggal bagaimana memanfaatkan potensi itu agar bisa dijadikan wisata yang menarik,”pungkas Made.

Dalam acara yang bertempat di lereng Gunung Semeru tersebut, Ketua Tim Pengerak PKK Kabupaten Malang menyerahkan penghargaan kepada desa yang memenangkan lomba Pokdarwis, yakni Desa Pujon Kidul, Kecamatan Pujon dan Desa Sanankerto, Kecamatan Turen. (diy)