BNN Bertekad Menciptakan Indonesia Bersih Narkoba
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Badan Narkotika Nasional (BNN) bertekad menciptakan Indonesia Bersinar (Bersih Narkoba), tak terkecuali di Kota Malang, Jawa Timur. Mengingat jumlah kasus narkoba cukup tinggi. Kiriman paling banyak dari. Sedangkan dari luar Jawa, paling banyak dari pulau Sumatera.

UNTUK mengatasi dan mencegah penyebaran narkoba, BNN Kota Malang melakukan sejumlah langkah. Dimulai dari Mall Besinar, Sekolah Bersinar, Kelurahan Bersinar. “Bahkan di tempat layanan publik, dibunyikan voice annaoncer yang berisi himbauan untuk menjahui narkoba,” terang Kepala BNN Kota Malang, Kombes Pol Raymundus Andhi Hedianto, saat peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) BNN ke- 20, Selasa (22/03/2022).

Kombes Pol Raymundus Andhi Hedianto, menambahkan, peredaran narkoba di Kota Malang cukup tinggi. Jika diteliti, paling banyak kiriman dari Madura. Sementara dari luar Jawa, paling banyak kiriman dari Sumatera.
“Dari catatan yang ada, dari Madura lumayan banyak. Karena itu kampanye untuk menjahui narkoba terus kita gelorakan dengan berbagai langkah. Kami sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak agar bersama- sama mewujudkan Indonesi Bersinar. Kegiatan ini juga didukung Forkompimda Kota Malang,” katanya.
Dalam peringatan HUT BNN ke-20 tahun yang mengusung tema Mengabdi Menuju Indonesia Bersinar ini dihadiri sejumlah pejabat Forkompimda Kota Malang. Tampak hadir, Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edy Jarwoko. “Atas nama pemerintah dan masyarakat, kami mengucapkan selamat dan sukses untuk BNN. Tetap meletakkan fondasi untuk penyelamatan generasi dari bahaya narkoba,” harapnya.
Politisi partai Golkar ini menjelaskan, salah satu tujuan peringatan ini untuk menciptakan Indonesia yang bersih dari narkoba dengan melibatkan banyak pihak. “Mengingat, untuk melawan narkoba, harus dilakukan secara bersama- sama. Akan dilakukan rehabilitasi untuk yang kecanduan, dan melakukan tindakan yang melakukan kriminal,” ujarnya.
Sementara itu, Kabag Umum BNN Kota Malang, Kompol Yudha Wirawan menerangkan, dari catatan yang ada, ada peningkatan dari tahun 2021 ke 2022. “Memang ada peningkatan lebih dari 2 persen. Padahal ini perguruan tinggi belum masuk. Jaringan narkoba saat ini memanfaatkan paket pengiriman untuk mengirim barangnya. Di sisi lain penegak hukum saat ini masih fokus menangani COVID 19,” terangnya.
Ia pun berpesan, jika mengetahui ada penyalahguna agar diinformasikan ke BNN. Karena, ada program rehabilitasi dari pemerintah secara gratis. Karena penyalahguna adalah korban, sementara korban wajib direhabilitasi. (aji/mat)