Bina Desa di Dau, Bupati Malang Temui Ribuan ASN
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR. COM – Setelah libur puasa Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1439 H/2018, Bupati Malang, Dr. H. Rendra Kresna kembali menggelar Bina Desa, Selasa (10/07/2018) di Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Pada hari pertama, dia menyapa para guru dan tenaga kesehatan serta meninjau kawasan wisata B Walk di Desa Mulyoagung, Kecamatan Dau.
DIDAMPINGI Wakil Bupati Malang, Drs. H. M. Sanusi, MM, bupati menyapa warga Desa Kucur, Kecamatan Dau, Selasa (10/07/2018) sore yang merupakan pusat kegiatan Bina Desa.
Dipimpin Kepala Desa Kucur, Abdul Karim, bupati dan rombongan disambut dengan prosesi pengalungan bunga. Kemudian, warga mengarak bupati dalam pawai seni budaya. Mulai dari tarian Jawa, bantengan hingga macanan. “Selamat datang di Desa Kucur,” teriak para warga.
Jelang petang, orang nomor satu di Pemerintahan Kabupaten Malang ini jalan-jalan keliling desa sambil melihat turnamen voli Kucur Cup 2018 di lapangan bola voli Dusun Klampok.
Sebelum tiba di Desa Kucur, Ketua Partai Nasdem Jawa Timur ini lebih dahulu melakukan kunjungan di Desa Mulyoagung. Di sini, dia meresmikan Museum Recycle Hot Bottles yang berada dalam kesatuan tempat wisata edukasi dan foodcourt B-Walk. Di tempat ini melahirkan konsep kerajinan tangan yang kreatif dari sampah botol plastik.
”Terkait pembinaan dan pendidikan, bukan hanya tanggung jawab dan kewajiban pemerintah, melainkan seluruh pihak. Saya menghormati dan mengapresiasi konsep yang diusung B-Walk dengan mengedukasi anak sejak usia dini dan tempat ini sebagai wisata edukasi,” terangnya.
Setelah melakukan peresmian Museum Recycle Hot Bottles, Rendra Kresna giliran memberikan pembinaan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) Dinas Pendidikan dan Kesehatan se Kecamatan Dau. Bupati menjelaskan, pembinaan kepada tenaga pendidikan dan kesehatan ini akan terus dilakukan secara terus menerus, berkelanjutan serta tidak mengenal tempat dan waktu.
”Pembinaan yang sudah berjalan delapan tahun terakhir disela kegiatan Bina Desa ini lebih ditekankan pada bidang pendidikan dan kesehatan. Tidak lain sebagai upaya meningkatkan IPM (Indeks Pertumbuhan Manusia, red) di Kabupaten Malang. Dua hal ini sangat berpengaruh pada kehidupan masyarakat,” ujarnya. (mat)