13 Desember 2024

`

Bersihkan Material Banjir, Lebakharjo Butuh Alat Berat dan Alat Kebersihan

2 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Banjir bandang yang menerjang Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin (16/10/2022) pagi, membawa lumpur, sampah, kayu, batu, dan sebagainya ke dalam rumah dan jalanan desa. Butuh waktu seminggu untuk membersihkannya.

 

Seorang warga Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, Jawa Timur, menyaksikan rumahnya yang rusak diterjang banjir, Senin (17/10/2022) pagi.

 

KEPALA Desa Lebakharjo, Sumarno, menjelaskan,  banjir memang sudah surut. Upaya membersihkan material banjir, seperti   lumpur, sampah, kayu, batu, dan sebagainya, sudah dilakukan sejak Selasa (18/10/2022) pagi. Warga dibantu para relawan dan alat berat untuk menyingkirkan sampah dan sejenisnya.

“Yang membantu kami memang banyak. Di sini juga ada alat berat. Tapi cuma satu. Kalau hanya satu, sepertinya kurang, karena material banjir sangat banyak dan besar-besar. Kalau hanya seminggu tak cukup untuk membersihkannya.  Kabarnya besok, Rabu (19/10/2022) akan dikirim alat berat lagi,” kata Sumarno, Selasa petang.

Mantan anggota DPRD Kabupaten Malang ini menambahkan, tak hanya alat berat yang mereka butuhkan. Tapi juga pampers, pakaian bayi, sembako, makanan bayi, susu bayi, peralatan dapur, peralatan untuk bersih-bersih, pipa air, dan sebagainya. “Ini kebutuhan mendesak. Untuk sembako, kami sudah dapat bantuan. Hari ini tadi dikirim,” katanya.

Dia menjelaskan,  banjir bandang yang terjadi  Senin (17/10/2022) pagi, mengakibatkan 723 bangunan terendam air dengan kedalaman 1 – 2 meter.  Dari 723 bangunan itu, terdiri dari  645 rumah, SDN 01, SDN 02 Lebakharjo, SMPN 03 Ampelgading yang berada di Desa Lebakharjo,  masjid, mushola, serta Posko Bumi Perkemahan Comdeca yang pernah dipakai kemah se dunia di era Presiden Soeharto.

Kades Lebakharjo, Sumarno

Mbah Marno —demikian Kepala Desa Lebakharjo ini biasa dipanggil— menambahkan, banjir bandang tak hanya merusak bangunan rumah, sekolah,  dan masjid,  tapi juga jalan. “Jalan  Kondang Lombok sepanjang 7 meter yang menuju Pantai Licin, jaraknya sekitar 9 Km dari kantor desa,  putus total. Total kerugian sekitar Rp 2 miliar,” katanya.

Untuk bangunan rumah, masih kata Marno, yang rusak parah hanya 5 unit. Sedangkan yang lainnya hanya rusak ringan dan sedang. “Untuk yang rusak parah, penghuninya untuk sementara mengungsi di rumah tetangga. Alhamdulillah tak ada korban jiwa, meski banjir begitu besar,” katanya bersyukur.

Marno juga mencatat, akibat hujan deras yang turun terus-menerus tersebut, mengakibatkan longsor di 20 titik. Longsor ini mengakibatkan jalan tertutup material longsor.  Seperti jalur Lebakharjo – Purwoharjo. Demikian pula jalur Sukomaju A – Krajan II dan jalan Sukomaju B – Lebaksari, juga tertimbun material longsor.

“Kami juga mencatat ada pipa air bersih milik warga yang rusak, sehingga aliran air bersih terganggu. Lahan padi seluas kurang lebih  250 hektar juga rusak parah. Selain itu sebanyak 13 ekor kambing juga mati diterjang banjir,” jelas mantan anggota DPRD Kabupaten Malang ini.  (iko/mat)