Beragam Cerita Pondok Lansia, di HUT Bhayangkari
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR. COM – Beragam cerita didapatkan Istri Kapolres Malang Kota, Ny Susi Asfuri. Cerita itu diperoleh sesaat setelah rombongan Bhayangkari Polres Malang Kota, beranjangsana ke Pondok Lansia Al Islah, Jl. LA. Sucipto XXIIA, RT. 05/RW. X, Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Kamis (27/09/2018).

SETIAP penghuni, serasa mempunyai kisah sendiri yang mengharukan. Harus berpisah dengan keluarga, bahkan ada yang tidak mempunyai keluarga, meski di usia – usia yang sudah senja. Ada juga, keluarga yang masih tinggal dengan anak – anak saja, namun sengaja ditempatkan di Pondok Lansia. Hal itu terjadi atas nama sibuk kerja, atau ataupun sebab permasalahan lainya.
“Ini di luar expektasi saya, kondisinya memang memprihatinkan. Terutama dari sisi perhatian dari orang – orang dekatnya. Ada yang tidak mempunyai keluarga sama sekali, ada yang punya anak – anak, namun sengaja ditempatkan di sini. Bahkan, ada yang dalam kondisi sakit, dan harus mendapatkan perawatan dan perhatian,” tutur Ketua Bhayangkari Cabang Malang Kota, Ny Susi Asfuri dengan penuh rasa harunya.
Menurutnya, secara umum pelayanan dan fasilitas sudah cukup. Bahkan ia mengaku, sudah melakukan survey kebutuhan terlebih dahulu. Untuk itu, ia memberikan seperti apa yang diperlukan para Oma. Ia menyebut, langkah Bhaksi Sosial yang diambil, masih dalam rangkaian Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari (HKGB) ke-66, cabang Polres Malang Kota.
“Kami memberikan apa yang memang dibutuhkan. Terutama selimut, seprey, sembako dan beberapa keperluan lainya. Inya Alloh, akan kami rutinkan untuk kunjungan ke sini. Kami anggap orang tua sendiri, karena perhatian dan kasih sayang, paling dibutuhkan setiap saat. Semoga bisa memberikan manfaat motivasi dan semangat para lansia,” lanjutnya.
Sementara itu, Nursianto, pendamping atupun pengurus Pondok Lansia Al Islah menyatakan, sangat berterima kasih atas perhatian dan kepedulian dari Bhayangkari.
“Kami tentu sangat berterima kasih, perhatian dan kepeduliannya semoga bermanfaat. Ini sangat membantu kepada para lansia. Karena, usia lansia rata rata sudah usia 80 tahun, butuh perhatian dan kasih sayang dari sesama, terutama keluarganya,” katanya.
Pondok lansia Al Islah sendiri, sudah berdiri sejak 1 Januari 2010. Saat ini telah dihuni sekitar 18 orang lansia dari berbagai daerah. Dilengkapi dengan tenaga medis perawat serta pengurus para orang tua sekitar 10 orang. Kegiatan para penghuni setiap hari, sudah cukup terjadwal, sebagai salah satu kewajiban yang muda mengurus yang tua.
Setiap lansia, dikenakan sejumlah biaya tertentu sebagai keperluan hidup dan pengurusan setiap harinya. Diwajibkan juga, pihak keluarga menjenguk, sekaligus tetap memberikan kasih sayang kepada anggota keluarganya di pondok.
“Keluarga atau yang menitipkan, wajib menjenguk. Selain masalah biaya, sesibuknya harus mempunyai waktu dan kesempatan untuk para keluarga lansia,” pungkasnya. (ide)